Sabtu 10 Oct 2020 11:54 WIB

Anggota TGPF Jalani Perawatan Lanjutan di Jakarta

Pemerintah akan segera evaluasi kinerja tim TGPF Intan Jaya.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Indira Rezkisari
Kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) melakukan pengadangan terhadap rombongan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya, Jumat (9/10). Anggota TGPF Intan Jaya, Bambang Purwoko, menjadi korban dari kejadian itu.
Foto: Dok. Penkogabwilhan III
Kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) melakukan pengadangan terhadap rombongan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya, Jumat (9/10). Anggota TGPF Intan Jaya, Bambang Purwoko, menjadi korban dari kejadian itu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya yang terluka dalam aksi penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKSB) dievakuasi ke Jakarta. Pengevakuasian dilakukan menggunakan pesawat Boeing TNI Angkatan Udara (AU) di Bandara Timika, Papua.

“Pagi ini anggota TGPF dan anggota TNI yang terluka dalam penyerangan kemarin sore telah kami evakuasi ke Jakarta untuk perawatan pengobatan lebih lanjut,” ujar Wakil Ketua TGPF, Sugeng Purnomo, di Jayapura, Papua, Sabtu (10/10).

Baca Juga

Sugeng menjelaskan, korban yang terluka dievakusi dengan Helicopter Caracal TNI AU dari Sugapa, Intan Jaya, Papua, pukul 07.00 WIT ke Timika. Kemudian dilanjutkan dengan proses pemindahan ke pesawat Boeing TNI AU di bandara Timika. Lalu pada pukul 08.22 WIT korban terbang dengan pesawat TNI AU menuju Jakarta dengan rute Timika-Hasanuddin-Jakarta.

Korban yang dievakusi adalah anggota TGPF, Bambang Purwoko. Bambang merupakan dosen dan peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM), yang berpengalaman meneliti di Papua dan pernah menjadi ketua Pokja Papua UGM. Korban kedua yang dievakuasi adalah Sersan Satu TNI Faisal Akbar, Anggota Satgas Apter Hitadipa dari satuan asal Kodim 1304 Gorontalo.

"Bambang mengalami luka tembak pada bagian kaki, sedangkan Sersan Satu Faisal tertembak di bagian pinggang," jelas Sugeng.

Sugeng menuturkan, saat ini prioritas TGPF adalah melakukan evakuasi untuk keselamatan dan perawatan, yang telah berjalan aman dan lancar. Tim bentukan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD itu tengah mengevaluasi seluruh kegiatan yang sudah berjalan sejauh ini.

“Tim sedang mengevaluasi seluruh kegiatan yang berjalan, dan terutama mempertimbangkan faktor keamanan dan keselamatan. Tentunya tanpa mengurangi misi memperoleh informasi yang terang tentang kasus ini,” kata dia.

Sementara itu, tim investigasi yang berada di Jayapura pagi ini, yang antara lain beranggotakan Makarim Wibisono dan Constan Karma bertemu tokoh masyarakat yang juga mantan Bupati Paniai, Naftali Yogim. Tokoh Papua ini yang membentuk Kabupaten Intan Jaya, lokasi terjadinya penembakan terhadap pendeta Yeremias, warga sipil dan dua anggota TNI bulan September lalu.

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) mengaku bertanggung jawab atas serangan yang dilakukan terhadap Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya. TPNPB OPM menyatakan menolak tim bentukan pemerintah itu dan meminta tim lain yang mengivestigasi.

"TPNPB bertanggungjawab, itu keputusan kami, dan dengan tuntutan, kami menolak tim investigasi bentukan Menko Polhukam Mahfud MD dan kami minta tim independen yang harus investigasi, yaitu PBB, Komnas HAM, LSM HAM, dan gereja," ujar Juru Bicara TPNPB OPM, Sebby Sambom, saat dikonfirmasi, Jumat (9/10).

Di sisi lain, pihak TNI mengatakan, kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) kembali berbuat keji dengan melakukan serangan secara brutal. KKSB menembaki rombongan TGPF Intan Jaya yang hendak melakukan investigasi terkait kematian Pendeta Yeremia.

Penembakan kepada rombongan TGPF Intan Jaya terjadi di tanjakan Wabogopone, Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua setelah rombongan kendaraan TGPF Intan Jaya melakukan olah tempat kejadian perkara di Hitadifa, Intan Jaya, Papua.

“Penembakan terjadi pada tanggal 9 Oktober 2020 pukul 15.45 WIT saat rombongan TGPF dalam perjalanan pulang dan sampai di tanjakan Wagonopone, Kampung Mamba tiba-tiba ditembaki dari arah kanan dan kiri jalan,” ujar Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III, Kolonel Czi IGN Suriastawa, di Papua, Jumat (9/10).

Menurut Suriastawa, akibat penembakan tersebut, anggota TGPF Intan Jaya, atas nama Bambang Purwoko yang merupakan dosen Universitas Gajah Mada terkena tembakan di kaki kiri. Seorang korban lagi adalah anggota TNI bernama Zainuddin juga dilaporkan terkena tembakan di pinggang. “Saat ini kedua korban langsung dievakuasi ke UPTD RSUD Sugapa untuk mendapatkan perawatan secara intensif,” kata dia.

Dia mengatakan, kejadian penembakan itu membuktikan kepada masyarakat, apa yang selama ini KKSB selalu lakukan. Kali ini mereka dengan sengaja menghalangi kinerja TGPF. Saat ini, TNI tengah melakukan pengejaran terhadap para pelaku yang kabur ke dalam hutan di sekitar lokasi penembakan.

“Saat ini, TNI sedang melakukan pengejaran terhadap gerombolan KKSB yang kabur kedalam hutan di sekitar lokasi kejadian pasca penembakan terhadap rombongan TGPF,” jelas dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement