Sabtu 10 Oct 2020 18:54 WIB

Mentan Dorong Urban Farming di Jakarta

Mentan meminta Pemprov DKI intensifikasi urban farming dengan menanam sayur.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengunjungi sawah abadi milik Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta di Kawasan Cakung, Jakarta Timur, Sabtu (10/10). Dalam tinjauan ini, Mentan berharap Pemprov DKI terus mempertahankan sawah abadi dari derasnya pembangunan kota dan alih fungsi.
Foto: Kementan
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengunjungi sawah abadi milik Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta di Kawasan Cakung, Jakarta Timur, Sabtu (10/10). Dalam tinjauan ini, Mentan berharap Pemprov DKI terus mempertahankan sawah abadi dari derasnya pembangunan kota dan alih fungsi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengunjungi sawah abadi milik Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta di Kawasan Cakung, Jakarta Timur, Sabtu (10/10). Dalam tinjauan ini, Mentan berharap Pemprov DKI terus mempertahankan sawah abadi dari derasnya pembangunan kota dan alih fungsi.

"Karena itu, ke depan pilihan komoditasnya jangan hanya padi. Akan tetapi petani didorong menanam sayur, jagung, dan komoditas yang lain. Nah ini harus ada bibit yang bagus, agar hasilnya juga bisa dirasakan masyarakat," katanya.

Menurut Mentan dirinya mrmberi apresiasi masih bertahannya lahan di tengah perkotaan Jakarta, bahkan menurutnya pertanian kota memiliki potensi besar untuk berakselerasi, sebab urban farming atau pertanian di perkotaan hanya memerlukan sentuhan mekanisasi dengan dukungan benih dan bibit berkualitas, serta asupan pupuk yang cukup.

"Intinya kalau kemarin pertanian hanya ada di desa. Maka sekarang kita perkuat pertanian di kota," katanya.

Mentan mengaku akan membangun koordinasi dengan semua pihak, termasuk dengan pemerintah provinsi. Langkah ini perlu dilakukan untuk menyediakan kebutuhan pangan bagi masyarakat Jakarta.

"Sekarang itu yang harus menyiapkan lahannya adalah Pak Gubernur. Yang menyiapkan petaninya adalah Pak Walikota. Kemudian yang siapkan programnya adalah Kementan. Jadi kita harus duduk bersama-sama," katanya.

Pertanian perkotaan saat ini sangat potensial ditengah pandemi, menurut Mentan pemanfaatan pekarangan dan sisi bantaran sungai dapat dimanfaatkan. Bahkan setiap keluarga pun dapat memenuhi pangan sendiri, dan menghasilkan pendapatan.

"Kementan punya Program Pekarangan Lestari atau P2L, dan ini sangat cocok bagi masyarakat Jakarta. Setidaknya kajian kami bisa menghasilkan 500 ribu per bulan. Ini menjanjikan bagi ekonomi rakyat," tutur Mentan.

Kepala Bidang Pertanian pada Dinas KPKP DKI Jakarta Mujiati menyampaikan terima kasih atas perhatian dan dukungan Menteri Pertanian terhadap area tanam DKI Jakarta. Menurut dia, lahan pertanian sawah abadi mencapai 5,45 hektare, dengan area yang sudah ditanami sekitar 3 hektare.

"Sedangkan luas lahan sawah di Kebun Ujung Menteng mencapai 3 hektare dengan area yang ditanami sekitar 1,7 hektare," tutupnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement