Sabtu 10 Oct 2020 19:06 WIB

Dilema Irak Hadapi Milisi Bersenjata Pro-Iran 

Milisi pro-Iran menyudutkan pemerintah Irak dalam posisi pelik.

Rep: deutsche welle/ Red: deutsche welle
Irak menghadapi masalah dengan milisi pro Iran
Irak menghadapi masalah dengan milisi pro Iran

Menteri Luar Negeri Irak, Fuad Hussein, mendapati diri berada di tengah situasi pelik. Jika lobinya gagal, negerinya akan kehilangan kanal diplomatik paling penting sejak era kejatuhan Saddam Hussein.

Sudah kesekian kali dalam beberapa pekan dan bulan terakhir, AS melaporkan serangan roket milisi pro-Iran terhadap gedung kedutaan besarnya di Baghdad. Pada bulan Juli lalu, sebanyak 40 kali kedutaan diserang.

Peringatan terakhir dari Washington datang beberapa hari lalu. Menlu Mike Pompeo mewanti-wanti Presiden Barham Salih dan PM Mustafa al-Kadhimi, pihaknya akan terpaksa menutup kedutaan jika aparat keamanan Irak tidak mampu memberikan pelindungan efektif.

Ancaman Pompeo memicu kegelisahan di lingkaran kekuasaan Irak. Pasalnya jika korps diplomatik AS hengkang dari Baghdad, kedutaan besar negara lain akan segera menyusul, tutur Menteri Luar Negeri, Fuad Hussein.