REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Asosiasi Provinsi (Asprov) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Sumatra Selatan (Sumsel) memutuskan penghentian kompetisi di bawah wewenangnya. Ini untuk merespons kondisi terkini terkait penyebaran virus corona.
Keputusan ini berdasarkan hasil rapat seluruh anggota Exco PSSI Sumsel yang terdiri atas Ucok Hidayat, Hendrik Halim, Andri Irani, Syacrul Musa, dan Juanda di Palembang, Sabtu (10/10).
“Kami (anggota exco) memutuskan untuk meniadakan kompetisi walau masih ada waktu tiga bulan lagi,” kata Ucok Hidayat.
Kompetisi yang dihentikan itu Piala Suratin U-13, U-15, dan U-17, Liga 3, dan Piala Pertiwi.
Untuk itu, Asprov PSSI Sumsel akan menyurati kepengurusan di tingkat kabupaten/kota untuk fokus pada kegiatan yang lain. “Kami minta beberapa bulan sisa waktu ini diisi oleh Askab/Askot PSSI untuk persiapan membuat program kerja tahun 2021,” kata Ucok menambahkan.
Ucok yang merupakan Ketua PSSI Sumsel juga meminta klub-klub peserta kompetisi untuk berlapang dada atas keputusan ini demi kebaikan bersama. Menurutnya, situasi dan kondisi membuat organisasi harus mengambil keputusan terkait keberlanjutan kompetisi ini karena beberapa klub sudah sering menanyakan.
”Mereka (klub) sudah sempat bertanding beberapa kali saat Covid-19 belum merebak di Tanah Air. Jadi butuh kepastian sehingga hari ini kami putuskan untuk ditiadakan,” kata Ucok.
Anggota Exco Asprov PSSI Sumsel Hendrix Halim menilai keputusan ini sangat realistis di tengah pandemi Covid-19. “Ini pengalaman saya saat mengurus kompetisi di Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), tetap tidak bisa karena tidak dapat izin dari kepolisian juga. Daripada tetap tidak bisa, bagus ditiadakan saja,” kata dia menjelaskan.