Ahad 11 Oct 2020 00:01 WIB

Perbaikan Rumput Stadion Jakabaring Capai 75 Persen

Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring jadi kandidat venue Piala Dunia U-20.

Foto udara stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ), Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (1/9/2020). Renovasi salah satu stadion yang ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2021 tersebut ditargetkan dapat rampung Desember 2020.
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Foto udara stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ), Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (1/9/2020). Renovasi salah satu stadion yang ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2021 tersebut ditargetkan dapat rampung Desember 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Perbaikan rumput lapangan utama Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Sumatra Selatan, (Sumsel) telah mencapai 75 persen. Perbaikan rumput ini dikebut pengerjaannya sejak akhir Juli 2020.

Direktur PT Jakabaring Sport City Bambang Supriyanto mengatakan, perusahaannya menargetkan perbaikan tuntas pada awal November 2020 untuk menyongsong kedatangan tim verifikator FIFA yang akan meninjau kesiapan Sumsel sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

Baca Juga

“Tinggal 25 persen lagi tapi secara keseluruhan terlihat sudah bagus. Tinggi rumputnya saja yang belum sesuai, namun masih ada 1,5 bulan lagi,” kata dia setelah mendampingi tim persiapan Piala Dunia U-20 Sumsel meninjau Stadion GSJ di Palembang, Sabtu (10/10).

PT JSC selaku pengelola kawasan Jakabaring Sport City bertanggung jawab dalam menyiapkan Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring sejak stadion itu diproyeksikan PSSI sebagai penyelenggara Piala Dunia U-20. Selain memperbaiki lapangan rumput, pembenahan juga dilakukan untuk kursi penonton, kursi pemain cadangan serta beberapa fasilitas pendukung lainnya sesuai dengan rekomendasi tim teknis PSSI.

“Untuk kursi pemain cadangan sedang kami order, lalu bangku penonton juga sedang dalam pengecatan,” kata Bambang.

Sementara itu, Ketua Umum Asprov PSSI Sumsel Ucok Hidayat menyarankan didatangkan profesional berlisensi yang dapat menilai kelayakan stadion untuk menyelenggarakan Piala Dunia U-20. Ini terkait dengan kelayakan lapangan rumput Stadion GSJ mengingat perbaikannya membutuhkan waktu untuk pemeliharaan.

“Sumsel butuh evaluasi dari tim yang berkompeten (berlisensi dari FIFA) supaya jika ada kekurangan dapat dikejar perbaikannya,” kata Ucok.

Sekretaris Tim Persiapan Piala Dunia U-20 Sumsel Faisal Mursyid mengatakan sejauh ini mereka terus berbenah sejak kedatangan tim teknis PSSI pusat pada awal September lalu.

“Ada 16 item yang menjadi catatan tim teknis PSSI, dan sejuah ini semua sudah ditindaklanjuti oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Sumsel. Progres kami laporkan terus, tapi memang hingga kini belum mendapatkan respons balik,” kata Faisal.

PSSI telah mengusulkan enam stadion untuk dijadikan penyelenggara Piala Dunia U-20 ke FIFA yakni Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Jakabaring (Palembang), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Manahan (Solo), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya) dan Stadion Kapten I Wayan Dipta (Gianyar).

FIFA dijadwalkan akan menurunkan tim pada November 2020 untuk memeriksa kelayakan keenam stadion itu sebelum mengambil keputusan final.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Yusuf Wibowo menambahkan sejauh ini Sumsel telah mengalokasikan dana Rp 56 miliar untuk menunjang kesiapan menjadi tuan rumah ajang olahraga sepak bola itu.

“Sudah kami hitung di tiap-tiap OPD, sudah ada alokasi Rp 56 miliar. Ini update terbarunya, artinya masih bisa bertambah lagi,” kata dia.

Klasemen Liga 1 Musim 2024
Pos Team Main Menang Seri Kalah Gol -/+ Poin
1 Pusamania Borneo Pusamania Borneo 10 6 3 1 16 10 21
2 Persebaya Surabaya Persebaya Surabaya 10 6 3 1 9 4 21
3 Persib Bandung Persib Bandung 10 5 5 0 18 10 20
4 Bali United Bali United 10 6 2 2 16 8 20
5 Persija Persija 10 5 3 2 15 6 18
sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement