REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) menyatakan bertanggung jawab atas penembakan terhadap anggota TGPF yang dikirimkan Kemenko Polhukam. Mereka mengklaim telah menembak empat orang, termasuk satu dosen UGM, Bambang Purwoko.
Juru Bicara TPNPB, Sebby Sambom, menyatakan penembakan didalangi Kodap VIII Intan Jaya yang dipimpin Yosua M. "Telah berhasil yang sebenarnya menembak empat orang Tim Investigasi Menkopolhukam yang dikirim jakarta,yang tiga TNI dan yang satu Dosen UGM, terus satu TNI meninggal dunia tiga luka-luka," kata dia dalam keterangan tertulis, Sabtu (10/10).
Sebby mengatakan, TPNPB juga mengklaim bertanggung jawab atas penembakan Kantor Bupati Kabupaten Intan Jaya,dan oleh pasukan yang dipimpin oleh Apen K dan Dami T. Alasannya, kata dia, TPNPB tak terima dengan Indonesia yang membantah penembakan salah satu pendeta Yermias Zanambani.
"Kasus itu jelas dibuat TNI, kami TPNPB tdak pernah lakukan tindakan kekerasan terhadap warga sipil apa lagi pendeta dan pewarta yang selalu doakan kami di depan mimbar," papar Sebby Sambo.
TPNPB pun menganggap tim investigasi yang dikirim pusat tidak relevan lagi dikirimkan. Sehingga, TPNPB melakukan perlawanan dengan adanya empat korban tersebut.
Sebelumnya, anggota Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya yang terluka dalam aksi penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKSB) dievakuasi ke Jakarta. Pengevakuasian dilakukan menggunakan pesawat Boeing TNI Angkatan Udara (AU) di Bandara Timika, Papua.
“Pagi ini anggota TGPF dan anggota TNI yang terluka dalam penyerangan kemarin sore telah kami evakuasi ke Jakarta untuk perawatan pengobatan lebih lanjut,” ujar Wakil Ketua TGPF, Sugeng Purnomo, di Jayapura, Papua, Sabtu (10/10).
Sugeng menjelaskan, korban yang terluka dievakusi dengan Helicopter Caracal TNI AU dari Sugapa, Intan Jaya, Papua, pukul 07.00 WIT ke Timika. Kemudian dilanjutkan dengan proses pemindahan ke pesawat Boeing TNI AU di bandara Timika. Lalu pada pukul 08.22 WIT korban terbang dengan pesawat TNI AU menuju Jakarta dengan rute Timika-Hasanuddin-Jakarta.
Korban yang dievakusi adalah anggota TGPF, Bambang Purwoko. Bambang merupakan dosen dan peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM), yang berpengalaman meneliti di Papua dan pernah menjadi ketua Pokja Papua UGM.