REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kepala Polda Papua, Inspektur Jenderal Paulus Waterpauw, mengatakan, tidak ada penambahan personel ke Kabupaten Intan Jaya menyusul penembakan terhadap rombongan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF). "Personel yang ada yang lebih dimaksimalkan, termasuk untuk menjaga TGPF yang diketuai Benny Mamoto," kata Waterpauw,di Jayapura, Sabtu (10/10).
Dia mengatakan, personel TNI-Polri yang bertugas di sana bekerja semaksimal mungkin agar apa yang menjadi target TGPF dapat terpenuhi. Ketika ditanya tentang pelaku penembakan terhadap rombongan TGPF, dia menegaskan, pelakunya kelompok bersenjata pimpinan Sabinus Waker yang merupakan adik dari Ayub Waker.
Kelompok bersenjata itu dikenal dengan nama "Kemabu" beranggotakan 50 orang dengan 17 pucuk senjata api dari berbagai jenis yang merupakan rampasan dari alat negara. "Sebelumnya kelompok bersenjata itu sering kali menganggu disekitar Kabupaten Mimika namun pada akhir 2019 kelompok ituberpindah ke Kabupaten Intan Jaya," kata Waterpauw.
Ia menyatakan, tercatat dua orang terluka tembak dalam insiden penembakan Jumat (9/10), di Distrik Sugapa termasuk satu anggota TGPF. TGPF kasus penembakan yang terjadi selama September lalu terbagi dua tim, yaitu tim yang dipimpin Mamoto bertugas mengumpulkan data di Sugapa dan tim yang dipimpin Wakil Ketua TGPF Intan Jaya, Sugeng Purnomo, ke Jayapura.