Ahad 11 Oct 2020 11:12 WIB

Kemenag, LIPI, & Nano Center Kembangkan Madrasah Riset

Madrasah riset ini merupakan kelanjutan program Madrasah Young Researcher Supercamp.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Fuji Pratiwi
Sejumlah murid Madrasah Tsanawiyah (MTS) mengikuti kegiatan belajar secara tatap muka (ilustrasi). Kementerian Agama akan mengembangkan madrasah berbasis riset bekerjasama dengan Pusat Penelitian Metalurgi dan Material Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Nano Center Indonesia.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Sejumlah murid Madrasah Tsanawiyah (MTS) mengikuti kegiatan belajar secara tatap muka (ilustrasi). Kementerian Agama akan mengembangkan madrasah berbasis riset bekerjasama dengan Pusat Penelitian Metalurgi dan Material Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Nano Center Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama akan mengembangkan madrasah berbasis riset. Inovasi ini dilakukan bekerjasama dengan Pusat Penelitian Metalurgi dan Material Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Nano Center Indonesia.

Direktur Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah Kemenag Ahmad Umar mengatakan, Kemenag bersinergi untuk program pendidikan madrasah berbasis riset. "Implementasinya menggunakan pembelajaran aktif STEM melalui pengembangan inovasi untuk peningkatan kapasitas SDM secara holistik, hebat, dan bermartabat," kata Umar.

Baca Juga

Menurut Umar, pengembangan madrasah riset ini merupakan kelanjutan dari program Madrasah Young Researcher Supercamp (Myres) yang sudah berlangsung sejak 2018. Saat ini, bahkan tengah dilakukan proses penilaian terhadap 5.600 proposal untuk lomba Myres 2020. 

Dengan kerja sama ini, para juara Myres akan dilatih dan diberikan akses penelitian bimbingan di LIPI dengan menggunakan sarana yang dimiliki LIPI. "Mereka juga akan diberi akses dan peluang ikut dalam kompetisi tingkat internasional melalui jaringan LIPI," ujar Umar. 

Umar menjelaskan, ruang lingkup perjanjian kerja sama tiga pihak ini meliputi peningkatan dan pengembangan program madrasah berbasis riset, peningkatan dan pengembangan inovasi siswa madrasah; serta peningkatan dan pengembangan produk pembelajaran sains bagi siswa madrasah. Termasuk juga dalam lingkup sinergi ini, pengembangan program pendampingan persiapan melanjutkan pendidikan di luar negeri bagi siswa madrasah.

"Aktif STEM sendiri merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan disiplin Science, Technology, Engineering and Mathematics. Keempat komponen ini dilaksanakan dalam proses pembelajaran," ucap Umar. 

Sebagai tindak lanjut, kata Umar, para pihak akan merumuskan skema pelaksanaan program. Untuk tahun pertama, pengembangan madrasah riset ini akan difokuskan pada penelitian bidang Sains. Tim Juri Myres sedang melakukan penilaian proposal Myres 2020 yang sudah masuk.

Peserta terpilih akan diberi kesempatan melakukan presentasi proposal dan pendalaman materi. Mereka selanjutnya akan melakukan penelitian dan nantinya harus mempresentesikan hasil penelitiannya.

"Madrasah asal dari para peserta terbaik ini akan dijadikan percontohan dan pendampingan dalam kerja sama ini," kata Umar.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement