REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG --Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum menghadiri Panen Raya Padi di Desa Guwa Lor, Kabupaten Cirebon, akhir pekan ini.
Menurut Uu, Panen Raya Padi merupakan bentuk syukur petani atas hasil panen setelah melewati sejumlah proses. Mulai dari menanam padi sampai memanen hasilnya. "Setelah berjuang dari mulai menanam. Kemudian mengurus air, mengurus pupuk, dan lain sebagainya, hingga dipanen. Ini merupakan anugerah dari Allah SWT," ujar Uu.
Uu memberikan apresiasi kepada para petani atas kerja kerasnya. Sebab, petani merupakan ujung tombak dalam menjaga ketahanan pangan di Jabar. Pemerintah Provinsi Jabar, menurut Uu, terus berupaya mengembangkan sektor pertanian. Salah satunya dengan membuat aliran-aliran dari Waduk Jatigede ke sejumlah daerah untuk mengairi sawah. "Ini luar biasa. Artinya, dengan diurusnya irigasi, dengan diselesaikannya tatanan air, maka dapat meningkatkan produktivitas pertanian," katanya.
"Kehadiran saya di sini (Desa Guwa Lor) bukan yang terakhir, tapi akan ada tindak lanjut untuk merumuskan skala prioritas agar pertanian di wilayah ini meningkat," imbuhnya.
Menurut Uu, pihaknya terus berupaya mewujudkan Jabar Juara Pertanian atau menjadikan Jabar sebagai lumbung padi nasional. "Curah hujan Jabar besar, hamparan paling besar. Kendala ada di irigasi, maka irigasi akan jadi skala prioritas," katanya.
Selain itu, kata Uu, Pemprov Jabar akan terus meningkatkan kesejahteraan petani. Salah satu caranya, dengan menggelar pelatihan kepada petani. Salah satunya agar petani dapat menjual hasil panennya sendiri.
Uu pun mengimbau petani untuk tetap menerapkan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun, dalam segala kegiatannya di tengah pandemi Covid-19.
"Bertani harus sukses. Terpenuhi kebutuhan dengan layak. Bertanilah dengan cita-cita, harapan. Bertani juga harus dengan teori. Dan Dinas Pertanian akan memberikan ilmu terkini (soal bertani)," katanya. "Masa pandemi Covid-19 jangan jadi halangan untuk terus produktif, tapi tetap dengan protokol kesehatan yang ketat," tambahnya.
Bupati Cirebon Imron Rosyadi mengatakan, pandemi Covid-19 tidak berdampak besar terhadap keberlangsungan sektor pertanian di wilayahnya. Meski begitu, irigasi masih menjadi persoalan yang harus segera diselesaikan.
"Kami mohon kepada Pak Wagub, dan Dinas terkait, aliran Jatigede ini minta Kabupaten Cirebon diperbanyak. Kami mohon di wilayah timur dan tengah (Cirebon) minta dibuatkan embung untuk bisa menampung air," paparnya.
Pemerintah Kabupaten Cirebon, kata Imron, berkomitmen untuk menjadikan pertanian sebagai sektor unggulan. Tujuannya agar ketahanan pangan di Jabar, khususnya Cirebon, terjaga.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Cirebon intens melakukan penyuluhan dan pelatihan kepada petani. Hal itu dilakukan agar petani memahami perkembangan teknologi dan informasi di sektor pertanian. "Dari segi perdagangan, petani pun harus kreatif. Di Kabupaten Cirebon sekarang anak-anak muda juga sudah mulai mengenalkan produk-produk pertanian di Cirebon," katanya.
Ketua Panitia Panen Raya Padi Desa Guwa Lor Muslihin mengucapkan terima kasih atas kehadiran Kang Uu beserta Bupati Cirebon. Ia berharap dengan kehadiran Kang Uu dan Bupati Cirebon, kendala yang kerap menimpa petani, khususnya masalah irigasi, dapat diselesaikan.
Selain irigasi, Muslihin meminta kepada Kang Uu dan Pemerintah Kabupaten Cirebon memperhatikan Jalan Usaha Tani (JUT). JUT amat krusial karena berkaitan dengan transportasi, dan mobilitas alat serta mesin pertanian. "Mudah-mudahan, kendala yang kerap menimpa para petani di wilayah ini dapat teratasi," katanya.