REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Sebuah aplikasi yang diluncurkan pekan ini di Cina memungkinkan akses ke beberapa konten situs media sosial Barat yang telah lama dilarang di dalam negeri, misalnya YouTube. Aplikasi ini menjadi produk pertama oleh perusahaan teknologi besar Cina yang membantu pengguna internet melewati Great Firewall.
Dilansir dari Reuters, Ahad (11/10), aplikasi Tuber diluncurkan di Android store pihak ketiga di Cina oleh anak perusahaan Qihoo 360, perusahaan keamanan siber terbesar di Cina. Aplikasi tersebut, yang telah diunduh jutaan kali, belum tersedia di Apple store.
Sementara aplikasi proxy semacam itu bukanlah hal baru di Cina, di mana layanan jaringan pribadi virtual (VPN) biasanya diperlukan untuk memungkinan pengguna domestik masuk ke situs-situs seperti Google atau Facebook, kedatangan Tuber menunjukkan sedikit penurunan dari Great Firewall.
Meskipun disambut baik oleh pengguna internet di Cina, beberapa mengeluhkan kelambatan aplikasi. Referensi ke masalah politik sensitif seperti peristiwa Tiananmen 1989 dan protes Hong Kong juga disensor sebagian, menurut pemeriksaan reuters.
Pengguna aplikasi juga harus mendaftar dengan informasi pribadi seperti nomor kartu identitas dan nama asli mereka, sembari diperingatkan agar tidak melanggar kepentingan negara dan menentang sistem sosialis negara. Qihoo 3360 tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar.