REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hendaknya seorang muslim berhati-hati akan syirik akbar. Hal ini dapat menggugurkan seluruh amalan yang telah dikerjakan oleh pelakunya.
Berdasarkan pesan Telegram dari ustaz lulusan Universitas Islam Madinah, Firanda Andirja Allah ﷻ berfirman:
لَٮِٕنۡ أَشۡرَكۡتَ لَيَحۡبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ ٱلۡخَـٰسِرِينَ
"Jika engkau (wahai Muhammad) berbuat kesyirikan, maka akan gugur seluruh amalanmu dan engkau benar-benar akan terma-suk orang yang merugi" (Az-Zumar ayat 65)
Khitab (pembicaraan) Firman Allah ini ditujukan kepada Nabi Muhammad ﷺ dan juga dikatakan kepada seluruh nabi sebagaimana firman Allah ﷻ,
وَلَوۡ أَشۡرَكُواْ لَحَبِطَ عَنۡهُم مَّا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ
"Kalau mereka (yaitu para Nabi seluruhnya) berbuat kesyirikan, maka akan gugur seluruh amalan mereka", (Al-An’am ayat 88)
Jika para nabi saja bisa gugur amalnya karena perbuatan syirik, apalagi selain para nabi. Jika mereka melakukan kesyirikan, maka tanpa ragu seluruh amalannya akan terhapuskan.
Karena itu, alangkah ruginya jika seseorang yang telah beribadah selama 60 tahun atau lebih, tetapi kemudian di akhir hayatnya ia terjerumus kepada kesyirikan. Ibadahnya yang bermacam-macam seperti shalat, puasa, haji, umrah, sedekah, berbakti kepada orang tua, dan lain-lain itu akan digugurkan oleh Allah ﷻ sehingga menjadi tidak bernilai sama sekali.