Ahad 11 Oct 2020 19:42 WIB

Kebakaran Landa 7 Kios Pasar Penampungan Cibadak Sukabumi

Kobaran api masih diselidiki namun diduga berasal dari hubungan pendek arus listrik.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andi Nur Aminah
Kebakaran landa sebanyak 7 kios di pasar penampungan Pasar Cibadak, Terminal Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Ahad (11/10) sore.
Foto: Dok BPBD Kabupaten Sukabumi
Kebakaran landa sebanyak 7 kios di pasar penampungan Pasar Cibadak, Terminal Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Ahad (11/10) sore.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Peristiwa kebakaran melanda belasan kios atau lapak pasar penampungan Pasar Cibadak di sekitar kawasan Terminal Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Ahad (11/10) sore. Kobaran api masih diselidiki namun diduga berasal dari hubungan pendek arus listrik.

Keterangan yang dihimpun dari Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, kebakaran terjadi pada Ahad (11/10) sore sekitar pukul 16.45 WIB. "Telah terjadi kebakaran tujuh kios di Terminal Cibadak," ujar Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekontruksi, BPBD Kabupaten Sukabumi, Anita Mulyani kepada wartawan.

Baca Juga

Penyebab kebakaran diduga konsleting listrim dan menyebabkan tujuh kios hangus terbakar dan dua kios terselamatkan. Di mana barang-barang yang ada di kos langsung di evakuasi.

Dalam kejadian ini kata Anita, tidak ada korban jiwa dan taksiran kerugian masih dalam pengkajia. Langkah penanganan kebakaran ungkap Anita melibatkan aparat Kecamatan Cibadak, Kelurahan Cibadak, Satpol PP, Polri, TNI, Sarda, Damkar, Pramuka Peduli, dan IEA.

Petugas Damkar Pos Cibadak mengatakan, kerugian diduga mencapai ratusan juta rupiah. Kebakaran tersebut bermula dari kosleting listrik dari dalam salah satu toko. "Untuk situasi saat ini kobaran api berhasil dipadamkan oleh warga dan bantuan dari pemadam kebakaran sebanyak lima unit dari Damkar Cibadak dan Kabupaten Sukabumi," kata Dedi. Hingga saat ini situasi terkendali.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement