REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Danilo Petrucci mewujudkan mimpinya sebagai juara Grand Prix (GP) Prancis. Hal itu ia peroleh setelah menaklukkan balapan basah di Sirkuit Le Mans pada Ahad (11/10).
Petrucci tampil kuat sejak kualifikasi balapan seri kesembilan itu untuk mengamankan posisi start baris terdepan di P3, di belakang Fabio Quartararo dan Jack Miller. Balapan sempat tertunda beberapa saat karena hujan turun jelang lomba di Le Mans, dan seketika mengubah nasib Quartararo yang tampil jeblok di balapan kandangnya.
Ducati sudah menjadi ancaman sejak mengirimkan lima pembalapnya di sembilan posisi start terdepan. Petrucci menjadi pembalap Ducati terdepan yang menyintas balapan sepanjang 26 putaran itu merebut kemenangan keduanya di kelas premier setelah GP Italia di Mugello, tahun lalu.
Pembalap yang juga mantan polisi itu mempertahankan catatan finis podiumnya di Le Mans dalam tiga tahun terakhir. Catatan itu juga menjadi finis peringkat tiga pada 2018 dan runner-up pada 2018.
"Ini sukar dipercaya. Sejak pagi aku punya keyakinan akan bertanding di balapan kering, namun turun hujan. Tapi, mungkin aku bisa melakukannya ketika hujan, aku selalu tampil kuat ketika hujan, mungkin hanya finis podium di masa lalu dan aku menunggu cukup lama untuk kemenangan ini" kata Petrucci seperti dilansir laman resmi MotoGP, Ahad.
"Aku bermimpi untuk bisa menang di sini dan aku sangat senang karena aku selalu berada di podium di Le Mans," kata pembalap yang bakal pindah ke tim KTM Tech 3 tahun depan.
Kemenangan Petrucci itu mengejutkan setelah ia gagal finis enam besar dari delapan balapan yang telah digelar sebelumnya. Di tengah absennya juara dunia Marc Marquez, sang adik, Alex, membuktikan dirinya di balapan basah pertamanya untuk finis runner-up setelah start dari P18.
Pebalap KTM Pol Espargaro melakukan serangan jelang finis untuk mengklaim podium di depan pebalap Ducati Andrea Dovizioso. Quartararo mendapati hasil mengecewakan di balapan kandangnya namun tetap bertahan di pucuk klasemen dengan 115 poin setelah finis P9.
Joan Mir masih menjadi rival terdekat pebalap tim Petronas Yamaha itu di runner-up klasemen dengan jarak 10 poin setelah finis P11 di Prancis. Dengan kemenangan Petrucci itu, MotoGP telah menyaksikan musim yang sangat ketat tahun ini di mana tujuh pebalap berbeda telah mengangkat trofi di podium teratas dari sembilan balapan yang telah digelar.