Senin 12 Oct 2020 02:31 WIB

Mantan PM Australia Minta Penyelidikan Media Rupert Murdoch

Rupert Murdoch dinilai menyalahgunakan monopoli media di Australia

Red: Nur Aini
Rupert Murdoch
Foto: AFP
Rupert Murdoch

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Mantan perdana menteri Australia Kevin Rudd menyerukan penyelidikan besar pemerintah terhadap kepemilikan ketat atas media Australia oleh News Corp milik Rupert Murdoch, dan mendapatkan lebih dari 46.000 tanda tangan untuk sebuah petisi setelah diluncurkan hanya dua hari.

Rudd, yang menjabat sebagai perdana menteri dari 2007 hingga 2010 dan sesaat pada  2013, mengajukan petisi yang meminta parlemen untuk mengatur royal commission atau penyelidikan yang independen dari pemerintah, untuk menyelidiki apa yang disebutnya "penyalahgunaan monopoli media di Australia, khususnya oleh media Murdoch".

Baca Juga

"Kenyataannya adalah Murdoch telah menjadi kanker, kanker yang arogan terhadap demokrasi kita," ujar Rudd dalam sebuah video yang diunggah melalui Twitter pada Sabtu, mendesak orang-orang untuk menandatangani petisi, yang juga menyerukan rekomendasi untuk mendorong keragaman media.

Petisi yang harus diserahkan ke Dewan Perwakilan Rakyat pada 5 November nanti, telah mengumpulkan 46.246 tanda tangan pada Ahad petang, menunjukkan peningkatan dari yang sebelumnya berjumlah beberapa ribu pada Sabtu. Parlemen Australia tidak diharuskan merespons terhadap petisi, tidak seperti di Inggris, di mana petisi yang mendapatkan lebih dari 100.000 tanda tangan dipertimbangkan untuk debat di parlemen. Petisi ke DPR jarang ditindaklanjuti, menurut laman parlemen.

Kantor Perdana Menteri Scott Morrison dan News Corp tidak merespons permintaan Reuters untuk memberikan komentar. Rudd, yang menjadi pemimpin Partai Buruh Australia pada 2006 dan meninggalkan parlemen pada 2013 setelah partainya kalah dalam pemilihan, sebelumnya menyalahkan Murdoch karena menjalankan kampanye untuk menggagalkan rencana Partai Buruh untuk jaringan broadband nasional pada 2013.

Rudd mengatakan surat kabar Murdoch telah secara konsisten berkampanye dalam 18 pemilihan federal dan negara bagian terakhir untuk Partai Nasional Liberal konservatif, yang saat ini dipimpin oleh Morrison, dan menentang Partai Buruh.

Surat kabar milik News Corp Murdoch mencakup The Australian, Daily Telegraph, Herald Sun, dan Courier Mail. Di luar negeri, ia memiliki publikasi seperti The Wall Street Journal dan New York Post di Amerika Serikat, serta The Sun dan The Times di Inggris. Murdoch juga mengendalikan Fox Corp.

"Tidak ada lagi yang namanya arena bermain yang setara," kata Rudd.

News Corp tahun ini membukukan penurunan nilai 931 juta dolar pada sahamnya di bisnis penyiaran Australia, Foxtel, yang telah kehilangan pelanggan raksasa streaming seperti Netflix Inc, pada saat yang sama ketika surat kabar Australianya menyerahkan pengiklan ke Facebook dan Google.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement