REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 50 persen dari total 46 halte yang rusak imbas kerusuhan di beberapa kawasan di Jakarta Pusat diperkirakan bisa dioperasikan mulai Senin (12/10). Jika dihitung berdasarkan nominal kerugian akibat dibakarnya puluhan halte ditaksir berkisar Rp65 miliar.
"Belum bisa 100 persen. Jadi dioperasikan 50 persen, yang 50 persen (lainnya) dalam proses untuk dibangun ulang," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, saat meninjau perbaikan Halte TransJakarta di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Ahad (11/10).
Anies mengatakan, proses perbaikan seluruh halte yang menjadi aset PT TransJakarta telah dilakukan dalam tiga hari berturut-turut sejak Jumat (9/10). Petugas perbaikan halte mengupayakan agar seluruh bekas aksi kerusuhan, seperti halte yang terbakar tidak lagi tampak mulai besok.
"Ini semuanya warnanya dicat dan besok pagi akan bisa berfungsi sehingga masyarakat bisa menggunakan seperti biasa," katanya.
Salah satunya halte di Bundaran HI yang dipastikan Anies bisa kembali beroperasi sebagai lokasi transit penumpang mulai Senin pagi.
"Jadi halte di Bundaran HI ini kemarin terbakar habis dan kita langsung menyiapkan tim kerja untuk memastikan bahwa besok pagi sudah bisa digunakan," katanya.
Terkait bangunan halte yang kondisinya rusak parah, kata Anies, masih membutuhkan tambahan waktu perbaikan minimal lima pekan.
"Yang separuh, yang sebagian itu diperbaiki dipasang sementara. Jadi belum permanen, sampai separuh kemudian selesai, baru nanti diperbaiki lagi," ujarnya.
Terkait kebutuhan dana pemulihan halte yang rusak akibat kerusuhan, Kamis (8/10), menjadi tanggungan PT TransJakarta. "Ini adalah asetnya, PT TransJakarta yang akan memperbaiki ini semua," ujar Anies.
Aksi pembakaran dan penjarahan halte TransJakarta di antaranya berlokasi di Koridor 1 yang meliputi Bundaran HI, Sarinah, Tosari Baru, Tosari Lama dan Karet Sudirman. Kejadian serupa juga dialami halte yang berlokasi di Koridor 5 Sentral Senen serta di Koridor 2 Senen arah Pulogadung dan Senen arah HCB.
Selain membakar, massa juga merusak halte serta fasilitas TransJakarta lainnya seperti yang terjadi di Halte Koridor 1 HCB, BI, Gambir 1, Benhil dan Dukuh Atas 1. Kejadian serupa juga dialami halte di Koridor 3. yakni Sumber Waras dan Grogol 1. Halte Koridor 8 Petojo dan Rumah Sakit Tarakan serta halte di Koridor 2 Kwitang.
Sehari setelah kerusuhan terjadi di beberapa lokasi di Jakarta Pusat, TransJakarta kembali melayani masyarakat meski diberlakukan sejumlah modifikasi perjalanan.