Senin 12 Oct 2020 04:42 WIB

Djokovic Akui Nadal Sosok Fenomenal

Rafael Nadal mengalahkan Novak Djokovic pada final French Open 2020.

Novak Djokovic (kiri) berbinncang dengan Rafael Nadal usai partai final tunggal putra French Open 2020.
Foto: EPA-EFE/JULIEN DE ROSA
Novak Djokovic (kiri) berbinncang dengan Rafael Nadal usai partai final tunggal putra French Open 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Novak Djokovic tak mengira butuh upaya yang luar biasa agar bisa mengalahkan Rafa Nadal dalam final French Open 2020, Ahad (11/10). Dia semakin terkejut karena lawannya dari Spanyol itu dinilai tampil sempurna hingga bisa memenangi gelar ke-13 turnamen Grand Slam tanah liat di Paris tersebut.

Djokovic yang berusia 33 tahun tidak bermain buruk dalam final itu. Namun, dia menjadi pesakitan karena sempurnanya permainan Nadal. Sekalipun bertarung dengan gagah berani, Djokovic tetap saja menyerah setelah Dilibas Nadal 6-0, 6-2, dan 7-5 pada final di Philippe-Chatrier, lapangan utama Roland Garros.

Baca Juga

"Saya tak mau banyak omong tetapi saya benar-benar dikalahkan oleh Rafa, oleh pemain yang lebih baik di lapangan ini. Dia sama sekali tak pernah gagal dan mengembalikan setiap bola, sungguh secara taktis bermain bagus," kata unggulan teratas Djokovic yang menurut banyak orang difavoritkan mengakhiri dominasi Nadal di Roland Garros.

Djokovic merasa bagus sekali sepanjang turnamen ini. Ia mengira sudah dalam performa yang hebat. Djokovic merasa pasti bisa bermain lebih baik, terutama pada dua set pertama. 

"Namun dia mengejutkan saya dengan cara dia bermain, kualitas tenis yang dia hasilkan. Dia fenomenal. Dia memainkan permainan yang sempurna, terutama pada dua set pertama," puji Djokovic.

Delapan dari 11 game pertama harus deuce, tetapi setiap kali Djokovic mengendus peluang, Nadal menutupnya. Hebatnya, petenis Spanyol itu membuat hanya 14 kesalahan sendiri, sebaliknya Djokovic membuat 52 kesalahan sendiri yang kebanyakan karena keputusasaan saat berusaha mencari cara menghentikan serangan gencar Nadal.

"Luar biasa. Maksud saya, saya mengagumi semua pencapaiannya, maksud saya, terutama pencapaian di sini," kata Djokovic tentang rekor menang-kalah Nadal di Roland Garros yang kini menjadi 100-2.

Djokovic menggenggam bekal catatan menang-kalah 37-1 tahun ini saat melaju ke final di mana satu-satunya "kekalahan" yang dia alami adalah saat didiskualifikasi dari US Open karena memukulkan bola kepada hakim garis pada babak keempat.

Jarang sekali Djokovic yang berpikiran tajam membuat kesalahan dalam strateginya, tetapi dia mengakui taktiknya memanfaatkan dropshot secara bebas melawan Nadal seperti dia lakukan pada semua turnamen, menjadi bumerang.

Nadal membaca sebagian besar taktik itu dan dan tingkat keberhasilan pukulan Djokovic biasa-biasa saja.

"Hari ini tak berhasil dengan baik, sebut saja begitu," kata Djokovic yang kini kalah dalam tiga final French Open melawan Nadal. "Dia memenangi banyak poin dropshot itu.

"Jelas saya ingin mengganggu ritmenya. Tapi dia sudah siap. Dia ada di sana, dia sudah bersiap. Dia memainkan semua pukulan yang benar hari ini," kata Djokovic.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement