REPUBLIKA.CO.ID, SIMALUNGUN -- Penyuluh di Simalungun menggelar rembug tani sebagai pertemuan rutin menjelang Sekolah Lapang II IPDMIP pada musim tanam (MT) II 2020. Pertemuan rutin kelompok tani ini jadi kegiatan prakondisi bagi petani penangkar pagi progam IPDMIP.
Keberhasilan Sekolah Lapang I pada MT I, Poktan Setia Tawar di Nagori Maligas Bayu, Kecamatan Hutabayu Raja, Simalungun, Provinsi Sumatera Utara kembali akan menggelar SL untuk MT II, yang disokong IPDMIP (Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Project) bersama Kementerian Pertanian RI.
Kegiatan SL digelar oleh Kementan bersama IPDMIP. Sementara Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) khususnya Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan) bertindak selaku National Project Management Unit (NPMU) dari IPDMIP 2020.
"Peserta Rembug Tani berharap kegiatan SL II didukung IPDMIP mendukung peningkatan produktifitas lahan yang berdampak pada kesejahteraan petani," kata Syamsudin, Koordinator Penyuluh Kecamatan Hutabayu Raja melalui keterangan tertulis kepada Republika.co.id, Sabtu (10/10).
Konsultan IPDMIP Simalungun, Muhammad Ridwan mengatakan Rembug Tani bagi Poktan Setia Tawar merupakan salah satu bagian dari 10 paket kegiatan SL petani penangkar padi Program IPDMIP yang digelar oleh District Project Implementation Unit (DPIU).
"Rembug Tani diikuti 30 peserta, 21 pria dan sembilan wanita pada Rabu, 7 Oktober lalu, di lahan milik anggota Poktan Setia Tawar. Tujuannya, mengetahui sejauh mana kesiapan Poktan melaksanakan SL MT II," katanya.
Sementara Province Project Implementation Unit (PPIU) yang diwakili Kabid Penyuluhan pada Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Sumatera Utara Taufik Batubara mengatakan Rembug Tani berupaya menampung aspirasi petani dan mengetahui masalah lapangan, serta penentuan lokasi laboratorium lapangan (LL) yang memenuhi persyaratan teknis dan strategis.
"Kegiatan LL menjadi wadah pembelajaran bagi petani menerapkan konsep usaha tani terpadu. Dukungan untuk SL II berupa sarana produksi dari DPIU Simalungun pada lahan 0,1 hektar untuk laboratorium lapangan," katanya.
Menurut Taufik Batubara, petani yang berpartisipasi dalam Program IPDMIP daerah irigasi di Simalungun akan mendapat bantuan benih label ungu, pengadaannya melalui anggaran IPDMIP DPA Provinsi TA 2020.
"Jadwal distibusi kepada petani pada Kamis, 15 Oktober 2020, sesuai jadwal semai MT II yakni Oktober - Maret," katanya.
Kegiatan Rembug Tani mendapat perhatian sejumlah pihak. Hadir Kabid Penyuluhan Simalungun, Syahril; Kasie Penyuluhan Simalungun, Kadar Situmorang dan sejumlah penyuluh kabupaten di antaranya Nurpede Sihombing dan Misdi.
Penyuluh Pusat di Kementan, Sri Wijiastuti selaku pembina penyuluhan pertanian Sumut mengatakan petani peserta SL IPDMIP akan dikembangkan menjadi petani penangkar yang memproduksi benih label biru.
Hal itu sejalan dengan instruksi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bahwa pemerintah mendukung IPDMIP, menambah wawasan dan pengetahuan petani tentang kegiatan usaha tani yang baik dan tepat.
"Didukung IPDMIP, kita ingin ketahanan pangan tercapai. Indonesia bisa mandiri pangan. Pendapatan masyarakat pedesaan pun meningkat," kata Sri W mengutip Mentan.
Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi menegaskan kegiatan SL menjawab peran BPP sebagai pusat pembelajaran bagi penyuluh dan petani meningkatkan kompetensinya. "Mereka akan mampu mengidentifikasi kebutuhan unsur hara tanaman dan pupuk di wilayah binaan BPP.