Senin 12 Oct 2020 10:17 WIB

Bioskop di Bandung yang Tak Patuh Protokol Diancam Ditutup

Relaksasi kebolehan menonton di bioskop dilakukan dengan kehati-hatian.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Indira Rezkisari
Petugas beraktivitas di area bioskop CGV Cinemas di Bandung Electronic Center, Jalan Purnawarman, Kota Bandung, Jumat (9/10). Pemerintah Kota Bandung memberikan relaksasi kepada sembilan bioskop untuk dapat beroperasi di masa adaptasi kebiasaan baru (AKB) yang diperketat, meski status wilayah Kota Bandung masuk kategori zona merah. Kesembilan bioskop tersebut dianggap dapat memenuhi standar protokol kesehatan. Foto: Abdan Syakura/Republika
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas beraktivitas di area bioskop CGV Cinemas di Bandung Electronic Center, Jalan Purnawarman, Kota Bandung, Jumat (9/10). Pemerintah Kota Bandung memberikan relaksasi kepada sembilan bioskop untuk dapat beroperasi di masa adaptasi kebiasaan baru (AKB) yang diperketat, meski status wilayah Kota Bandung masuk kategori zona merah. Kesembilan bioskop tersebut dianggap dapat memenuhi standar protokol kesehatan. Foto: Abdan Syakura/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung, Oded M Danial, mengancam akan menutup bioskop yang telah direlaksasi apabila didapati tidak mematuhi protokol kesehatan seperti menjaga jarak, memakai masker dan sering mencuci tangan. Meski sudah dibuka untuk umum, menurutnya kunjungan orang yang ingin menonton masih rendah.

"Kalau ada yang melanggar kita tutup (bioskop)," ujarnya di Balai Kota Bandung, Senin (12/9). Terkait pro kontra pembukaan bioskop di zona merah, ia menjelaskan bahwa proses kajian terhadap permohonan pelaku usaha mengenai pembukaan bioskop sudah dilakukan lama bahkan selalu dilakukan evaluasi rutin.

Baca Juga

Menurutnya, tiap relaksasi yang dilakukan selalu memakai prinsip kehati-hatian. Oleh karena itu, tiap pihak yang mengajukan permohonan relaksasi selalu ditinjau dan dilakukan simulasi terlebih dahulu bagian dari upaya pencegahan dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Komunitas ekonomi mengajukan (permohonan relaksasi), kemudian ada syarat dan simulasi. Saya kira ini bentuk kehati-hatian kita mudah-mudahan diindahkan, kami relaksasi tapi tetap dievaluasi," katanya.