REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Bupati Garut Rudy Gunawan menilai, bencana yang terjadi di daerahnya disebabkan kerusakan hutan. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut berkomitmen akan melakukan penegakan hukum kepada pihak-pihak yang diketahui melakukan perusakan hutan.
"Kalau tak ditindak, kejadian ini (bencana) akan terus," kata dia, Senin (12/10).
Ia menyebut, dalam sehari dilaporkan terjadi bencana banjir, longsor, dan pergerakan tanah di enam kecamatan di Kabupaten Garut. Wilayah yang terdampak paling parah adalah Kecamatan Pameungpeuk dan Cikelet.
Rudy mengatakan, akibat bencana itu, tedapat rumah warga yang terdampak. Namun, untuk jumlah masih harus menunggu pendataan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Sementara itu, jumlah warga yang terdampak hampir mencapai 1.000 orang. Pemkab Garut akan membuatkan posko pengungsian di sekolah-sekolah yang aman dari bencana.
"Kita juga akan buat dapur umum. Kita akan kirim 10 ton beras dan lauk ke sana," kata dia.
Rudy menambahkan, saat ini memang terdapat 17 kecamatan di Kabupaten Garut yang telah ditetapkan status siaga darurat bencana. Karena itu, ia mengimbau warga untuk tetap waspada, karena hujan masih terus terjadi.