REPUBLIKA.CO.ID, GARUT - Bupati Garut Rudy Gunawan menyatakan sekitar seribuan orang harus mengungsi akibat banjir bandang luapan dua sungai di wilayah selatan kabupaten itu, untuk menghindari ancaman bahaya dari dampak bencana tersebut. "Sekarang yang mengungsi itu sekitar sudah hampir seribuan orang," kata dia di Garut, Senin (12/10).
Ia menjelaskan seribuan orang kondisinya tidak nyaman atau rumahnya tergenang air luapan sungai besar sehingga harus mengungsi ke tempat yang lebih aman dan nyaman.
Terkait dengan jumlah rumah warga yang terdampak banjir, kata dia, masih dilakukan pendataan oleh tim dari dinas terkait yang sudah diterjunkan setelah ada laporan kejadian banjir, Senin dini hari.
"Jumlah kerusakannya sedang dihitung karena kejadiannya tadi jam empat subuh, korban tidak ada," katanya.
Ia menyampaikan, laporan awal daerah yang terdampak banjir bandang luapan sungai besar yakni Kecamatan Pameungpeuk dan Cibalong.
Bencana itu, lanjut dia, telah merusak sebagian rumah warga, ada juga bangunan sekolah terdampak banjir karena lokasinya tidak jauh dari aliran sungai. "Sekolah juga ada yang tergenang air," katanya.
Banjir bandang itu terjadi setelah hujan deras yang berlangsung lama mengguyur wilayah selatan Garut, Ahad (11/10), menyebabkan aliran air Sungai Cilauteureun dan Cipalebuh meluap hingga akhirnya menerjang pemukiman rumah warga, Senin pagi.