REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) disebut menggunakan warga sipil sebagai tameng dalam melakukan penyerangan ke Pos Koramil Hitadipa, Intan Jaya, Papua. Karena itu, pihak TNI membalasnya hanya dengan tembakan peringatan berupa tembakan tidak terbidik.
"Sekitar pukul 13.00 WIT KKSB memberikan tembakan ke arah Pos Koramil Hitadipa," ungkap Kepala Penerangan Kogabwilhan III, Kolonel Czi IGN Suriastawa, saat dikonfirmasi, Senin (12/10).
Dia mengatakan, melalui teropong SPR-II aparat keamanan melihat ada beberapa orang masyarakat di bawah tekanan KKSB untuk ikut bergerak mendekati posisi Koramil. Menurut Suriastawa, itu mereka lakukan dengan harapan jika ada korban, maka TNI akan disebut menembak masyarakat.
"Melihat situasi tersebut TNI hanya beri perintah tembakan peringatan berupa tembakan siraman, tembakan tidak terbidik," kata dia.
Hingga akhirnya pada pukul 15.30 WIT tidak terdengar lagi suara tembakan dari KKSB yang berada di ketinggian Kampung Balamay, Hitadipa, Intan Jaya, Papua. Masyarakat yang dibawah tekanan KKSB tersebut juga dia sebut bergerak menjauh dari Koramil.
"Akibat kejadian, tidak ada mengalami kerugian personel. Dengan kejadian ini kita mengharapkan agar KKSB menghentikan metode tameng hidupnya dalam melakukan aksinya," ujar dia.
Suriastawa juga menyampaikan, Koramil Hitadipa disiapkan untuk membantu percepatan pembangunan di wilayah Hitadipa. Jika KKSB terus mengganggu ketertiban dan keamanan di Hitadipa, maka secara tidak langsung akan menghambat kemajuan masyarakat di wilayah tersebut. "Karena harus selalu siaga untuk mangantisipasi aksi gangguan susulan KKSB," ujar dia.