Senin 12 Oct 2020 13:32 WIB

Ilmuwan Gunakan Bintik Matahari untuk Teliti Planet Lain

Tim mengumpulkan data bintik matahari untuk memprediksi potensi kehidupan planet lain

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Dwi Murdaningsih
Matahari. ILustrasi
Foto: Dailymail
Matahari. ILustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam The Astrophysical Journal menunjukkan bagaimana bintik matahari yang relatif lebih dingin dan bercak gelap di Matahari dapat membantu memahami kondisi kehidupan di planet yang berada di luar tata surya. Bintik matahari adalah prekursor flare matahari.

Memantau bintik matahari dapat membantu memecahkan kode bagaimana dan mengapa flare atau suar terjadi.  Pada bintang muda, superflare terjadi hampir setiap hari sedangkan pada bintang yang lebih dewasa seperti Matahari, bisa terjadi sekali dalam 1.000 tahun.  

Baca Juga

Beberapa suar dapat membantu membangun RNA dan DNA di planet. Sedangkan terlalu banyak suar yang kuat dapat merusak atmosfer sehingga planet tidak dapat dihuni. Data resolusi tinggi Matahari dari Solar Dynamics Observatory NASA dan misi Hinode JAXA / NASA digunakan untuk penelitian ini.

Tim mempelajari berbagai lapisan Matahari menggunakan 14 panjang gelombang yang berbeda termasuk sinar tampak, ultraviolet (UV) dan sinar-X.