Senin 12 Oct 2020 12:53 WIB

Utusan PBB untuk Yaman Bahas Perdamaian di Arab Saudi

Utusan PBB membahas proposal perdamaian dengan pejabat Yaman dan Arab Saudi

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Pasukan Yaman yang setia kepada pemerintah yang diakui secara internasional yang didukung Saudi terlibat dalam pertempuran dengan milisi Houthi di kota pelabuhan Hodeidah, Yaman, Kamis (8/10/2020) (Diterbitkan Jumat (9/10/2020).
Foto: EPA-EFE/NAJEEB ALMAHBOOBI
Pasukan Yaman yang setia kepada pemerintah yang diakui secara internasional yang didukung Saudi terlibat dalam pertempuran dengan milisi Houthi di kota pelabuhan Hodeidah, Yaman, Kamis (8/10/2020) (Diterbitkan Jumat (9/10/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Utusan PBB untuk Yaman dikabarkan tiba di ibu kota Arab Saudi, Riyadh pada Ahad (11/10) waktu setempat. Lawatannya ke Arab Saudi adalah guna membahas proposal perdamaian bagi negara yang dilanda perang dengan pejabat Yaman dan Arab Saudi.

Dilansir laman Anadolu Agency, seorang sumber PBB yang berbicara dengan syarat tak menyebutkan jati dirinya mengatakan, bahwa Martin Griffiths akan mencoba meyakinkan pemerintah Yaman untuk menyetujui deklarasi bersama untuk menyelesaikan konflik yang tengah berlangsung. Seperti diketahui konflik di Yaman berlanjut sejak 2014 yang menyebabkan ribuan korban jiwa, kerawanan pangan, dan penderitaan warga sipil.

Baca Juga

Rancangan proposal tersebut mencakup gencatan senjata lengkap. Selain itu, proposal berisi dimulainya kembali pembicaraan politik antara pihak-pihak yang bertikai dan untuk memungkinkan pengaturan kemanusiaan di sana.

Pada Jumat, Griffiths juga membahas proses perdamaian dengan Mahdi al-Mashat, presiden Dewan Politik Tertinggi Houthi, melalui tautan video. Yaman telah dilanda kekerasan dan kekacauan sejak 2014, ketika pemberontak Houthi yang didukung Iran menguasai sebagian besar negara, termasuk ibu kota, Sanaa. Krisis meningkat pada 2015 ketika koalisi pimpinan Saudi meluncurkan kampanye udara yang bertujuan untuk menggulung kembali keuntungan teritorial Houthi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement