REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Banjir bandang, terjadi di 10 Desa 3 Kecamatan di Kabupaten Garut, Senin (12/10)Pukul 04.00 WIB. Banjir sebagai dampak meluapnya Sungai Cipalebuh, Cikaso dan Cibera. Akibatnya, terjadi genangn banjir di 10 Desa di 3 Kecamatan.
Menurut Manajer Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Provinsi Jawa Barat, Budi Budiman Wahyu, banjir terjadi karena hujan deras. Turunnya hujan dengan intensitas tinggi itu, menyebabkan meluapnya Sungai Cipalebuh, Cikaso dan Cibera.
"Debit yang mengalir di keteiga sungai itu melebihi kapasitasnya dan akhirnya imbah ke pemukiman warga. Saat ini, kami masih melakukan pendataan dampak yang ditimbulkan," ujar Budi kepada wartawan.
Budi menjelaskan, di Kecamatan Pamempeuk ketinggian air 100-150 Cm. Sehingga, mengakibatkan 2 Unit jembatan rusak. Di Kecamatan Cibalong, ada 110 unit rumah terendam air dengan tinggi 50 - 80 cm. Serta 1 Unit jembatan terdampak. Sedangkan di Kecamatan Cikelet, aksses jalan rayanya tergenang.
"Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa," katanya.
Menurutnya, upaya penanganan yang dilakukan Pusdalops BPBD Provinsi Jawa Barat adalah memantau dan melakukan Koordinasi dengan BPBD Kabupaten Garut.
"BPBD Kabupaten Garut Melakukan Assessment Kelokasi kejadian dan berkoordinasi dengan Aparat Desa Setempat," katanya.
Budi mengatakan, hingga saat ini air masih menggenangi dibeberapa titik. BPBD, masih terus melakukan pendataan.
BPBD pun, kata dia, menyiapka titik Pengungsian Sementara. Yakni, ada di Kantor Kecamatan, Kantor Koramil, Kantor Polsek dan kantor pemerintah atau wilayah aman Lainnya.