Senin 12 Oct 2020 13:26 WIB

BTN Catat Likuiditas Tumbuh di Bawah 95 Persen

Posisi likuiditas terkuat ditopang pertumbuhan DPK yang positif. 

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mencatatkan penyaluran dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 18,17 persen pada September 2020.
Foto: Istimewa
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mencatatkan penyaluran dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 18,17 persen pada September 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mencatatkan penyaluran dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 18,17 persen pada September 2020. Penyaluran ini memperkuat likuiditas kinerja perseroan hingga akhir tahun.

Direktur Utama BTN Pahala Nugraha Mansury mengatakan posisi likuiditas terkuat ditopang pertumbuhan DPK yang positif. 

"Adanya quantitative easing (QE) turut menyumbang pergerakan positif DPK. Perseroan juga melakukan berbagai inovasi," ujarnya kepada Republika.co.id, Senin (12/10).

Pahala merinci posisi  loan to deposit ratio (LDR) berada di bawah 95 persen atau sekitar 93 persen pada September 2020. Hal ini sejalan dengan kenaikan DPK tersebut, porsi dana murah (current account savings account (CASA).

"Kenaikan dana murah pun sejalan dengan target bisnis BTN untuk menggenjot tabungan sesuai hakikat awal perseroan sebagai bank tabungan," ucapnya.

Ke depan, perseroan secara bertahap berupaya meningkatkan porsi dana murah dengan memangkas porsi dana mahal. BTN berinovasi dengan menawarkan produk BTN SOLUSI. 

Produk bundling tersebut menawarkan solusi bagi instansi atau lembaga untuk mengelola payroll karyawannya sekaligus memberikan beragam manfaat seperti fasilitas kredit termasuk kredit pemilikan rumah (KPR). BTN juga berinovasi mengembangkan berbagai jaringan e-channel perseroan seperti mobile banking, internet banking, hingga pengembangan bisnis acquiring. 

Teranyar, perseroan meluncurkan Program BATARA SPEKTA dengan menawarkan berbagai hadiah menarik mulai gawai terkini, mobil mewah, hingga rumah seharga miliaran rupiah.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement