REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemprov Jabar terus melakukan pemantauan efek demo Omnibus Law dari sisi penyebaran Covid-19. Diperkirakan ada kenaikan kasus Covid-19 pascademo.
Menurut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, pendemo yang melakukan aksinya kemarin tidak ada terlaporkan hari ini ada yang positif. Karena, pengetesannya tidak sederhana hanya dilakukan pada pendemo yang ditahan.
Gubernur yang akrab disapa Emil itu memperkirakan akan melihat jumlah kasus Covid 19 sepekan ke depan. "Tapi dugaan epidemologinya tidak sedkit kepada mereka yang demo di jalanan, tapi tidak ditahan di Polres. Ini, masih tesis tapi kita akan liat seminggu ke depan apakah ada keterpaparan di keluarga akibat keterpaparan kemarin."
Sedangkan terkait vaksin, menurut Emil, ia mendapatkan laporkan kalau vaksin akan terbagi dua secara umum. Yaitu vaksin yang dites dan dibeli langsung pemerintah pusat.
"Itu tentunya akan kita bahasa secara mendalam apakah Jabar terdampak dan mendapat fasilitasi untuk vaksin kedua yang sudah siap. Nah jadi ke mana dan bagaimana nanti disiapkan," katanya.
Vaksin ini, kata dia, bagus karena sumber bantuan banyak akan dicarikan. Karena, dalam urutan epidemologi kunci paling pertama adalah imunitas. Oleh karena itu bergantung kepada vaksin, setelah imunitas ini kalau tidak ada modalnya 3 M.
"Kalau 3M terkendala maka harus ada 3T. Dan terakhir kalau tidak ada maka masuk kedaruratan di RS, katanya.