Senin 12 Oct 2020 14:24 WIB

LAZ Solopeduli Bangun Gedung Sekolah SMK Gratis bagi Dhuafa

Pembangunan gedung sekolah membutuhkan anggaran sekitar Rp 6 miliar

Rep: binti sholikah/ Red: Hiru Muhammad
Lembaga Amil Zakat (LAZ) Solopeduli membangun gedung sekolah SMK Gratis Solopeduli.
Foto: dok LAZ Solopeduli
Lembaga Amil Zakat (LAZ) Solopeduli membangun gedung sekolah SMK Gratis Solopeduli.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO--Lembaga Amil Zakat (LAZ) Solopeduli membangun gedung sekolah SMK Gratis Solopeduli. Sejak dibuka pada 2009, operasional SMK Gratis Solopeduli menyewa bangunan eks SD Gremet, Manahan, Solo.

Peletakan batu pertama pembangunan gedung SMK Gratis Solopeduli bertepatan dengan puncak acara Milad ke-21 LAZ Solopeduli, Ahad (11/10). Pembangunan gedung Sekolah SMK Gratis dilakukan di atas tanah wakaf dan sedekah dari para donatur Solopeduli. Pembangunan dilakukan di atas tanah seluas 2.990 meter persegi tepatnya di Jl Pleret Raya, Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo.

Sekolah SMK Gratis Solopeduli atau SMKIT Smart Informatika ditujukan untuk siswa-siswi yang berasal dari kalangan menengah ke bawah atau kaum dhuafa. Jumlah siswa sekitar 180 siswa-siswi dari kaum dhuafa."Para siswa yang berasal dari berbagai daerah ini mendapatkan biaya pendidikan, biaya makan dan biaya tempat tinggal secara gratis 100 persen. Siswa-siswi di sekolah ini mendapatkan pendidikan sekolah pada pagi hari, kemudian sore atau malamnya mereka mendapatkan bimbingan dan belajar ilmu agama," kata Direktur Utama Solopeduli, Sidik Anshori, seperti tertulis dalam siaran pers yang diterima Republika, Senin (12/10).

Meski diisi oleh anak-anak dari keluarga kurang mampu, lanjutnya, tetapi siswa-siswi di sekolah ini telah menorehkan prestasi yang membanggakan. Selama tiga tahun terakhir, SMK Gratis Solopeduli mendapatkan peringkat ketiga UNBK dan pada 2019 meraih peringkat pertama se-Solo dan prestasi lainnya. Sekolah ini juga telah meluluskan siswa-siswi yang siap bekerja. "Hampir semua lulusan sekolah ini memiliki ketrampilan dan skill yang dibutuhkan di dunia kerja, sehingga beberapa perusahaan swasta telah merekrutnya untuk menjadi pegawainya. Sekolah ini memiliki jurusan Teknik Komputer dan Jaringan,"kata Sidik.

Sidik menjelaskan, gedung sekolah tersebut akan dibangun tiga gedung dua kelas putra-putri. Tanah untuk pembangunan sekolah telah lunas semua senjak 2014. Setiap tahun SMK Gratis Solipeduli menerima 60 siswa dengan pembagian 30 siswa putra dan 30 siswa putri. Ke depan Sidik merencanakan menerima 180 siswa setiap tahun dan juga menambah jumlah jurusan. Penambahan jurusan akan dilakukan setelah pembangunan sekolah selesai.

Fasilitas lainnya yang akan dibangun berupa masjid sebagai sarana fasilitas umum sehingga masyarakat luar bisa mengakses. Selain itu, juga akan disediakan ruangan sebagai tempat kunjungan dari luar kota dan bisa juga digunakan para siswa untuk diskusi dan berkumpul bersama.

"Bangunan yang kami buat tematik kontemporer tetapi yang milenial. Kami rencanakan tahun depan sudah selesai pembangunannya sehingga bisa dipakai. Kami rencanakan sekitar Rp 6 miliar dana untuk pembangunan sekolah ini. Alhamdulillah semua dana pembangunan sekolah ini berasal dari donatur," papar Sidik.

Pada milad ke-21 tersebut, Solopeduli menggelar serangkaian acara sinergi kepedulian untuk masyarakat dhuafa dan yang membutuhkan yang tersebar di berbagai daerah seperti di Solo Raya, Semarang, Yogyakarta, Bekasi dan kota-kota lainnya khusunya di Jawa Tengah.

Rangkaian kegiatan milad tersebut berupa aksi-aksi kepedulian seperti santunan dan pemberian paket untuk yatim, santunan untuk keluarga dhuafa, layanan kesehatan, webinar kesehatan, webinar parenting, bantuan pembuatan wakaf sumur bor di wilayah kekeringan, pembagian abon sapi Qurban ke beberapa wilayah di Jawa Tengah, dan sembako ketahanan pangan.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement