REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pandemi Covid-19 tidak menghalangi generasi muda untuk melakukan sebuah riset. Hal ini yang dilakukan sekelompok mahasiswa Universitas Islam Malang (Unisma), Immega Adelia Nurdin, Yulan Hardias Putri, Della Nur Hayati dan Tri Widyaningsih.
Kelompok yang berada di bawah bimbingan dosen Nurul Jadid Mubarakati ini sedang meneliti dan berencana menghasilkan produk kapsul nanokitin. Penelitian ini diikutkan dalam Lomba Riset Kelapa Sawit Tingkat Mahasiswa Tahun 2020 yang diselenggarakan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Riset mahasiswa Biologi, FMIPA ini menjadi satu dari ratusan proposal yang lolos dan memperoleh dana dari penyelenggara ajang tersebut.
Perwakilan tim, Immega Adelia Nurdin mengatakan, penelitian kapsul nanokitin dilatarbelakangi dari potensi limbah cangkang udang yang melimpah. Cangkang udang diketahui mengandung kitin yang bersifat antijamur sehingga tim ingin berinovasi untuk memanfaatkan limbah tersebut.
"Untuk kemudian diambil kitinnya dengan bantuan secara enzimatis oleh bakteri Pseudomonas aeruginosa," katanya kepada Republika.co.id, Senin (12/10).
Cangkang udang juga mempunyai kelebihan sebagai antimiktoba dan antifungi. Selain itu, kandungan kitin pada cangkang juga mampu merusak dinding sel dari jamur Ganoderma. Bahkan, bisa menghambat sintesis protein pada jamur tersebut sehingga tidak dapat berkembang.
Di sisi lain, perempuan disapa Mega ini juga acap menyaksikan fenomena jamur Ganoderma. Fenomena ini sudah menjadi momok bagi petani sawit sejak lama karena penularannya cukup cepat. Kondisi tersebut dapat terjadi karena jamur Ganoderma termasuk patogen tular tanah.
"Saya secara pribadi sudah melihat secara langsung bagaimana jamur ini meresahkan petani sawit karena sawit yang terinfeksi jamur ini akan terkena penyakit busuk pangkal batang dan menyebabkan kematian secara perlahan pada sawit," jelasnya.
Mega tak menampik telah banyak kajian yang menangani jamur Ganoderma sp pada kelapa sawit. Sayangnya, penanganan tersebut belum mampu memberikan hasil maksimal. Oleh sebab itu, Mega menawarkan solusi kapsul nanokitin dalam menangani fenomena tersebut.
Menurut Mega, proses penelitian untuk menghasilkan kapsul nanokitin membutuhkan waktu cukup panjang. Setidaknya saat ini tahapannya masih dalam fase uji coba dan skala laboratorium. Selanjutnya, tim masih harus melakukan beberapa tahapan untuk menghasilkan kapsul nanokitin.
Mega berharap, proses penelitian dapat berjalan lancar sampai tahap akhir. Kemudian bisa menghasilkan luaran yang nantinya dapat dijadikan inovasi terbaru. "Yang bermanfaat bagi petani sawit," ungkapnya.