Senin 12 Oct 2020 14:31 WIB

Doni: Dokter Umum Paling Banyak Meninggal karena Covid-19

Sebanyak 60 persen dokter yang meninggal karena Covid-19 adalah dokter umum.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Doni Monardo
Foto: BNPB
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Doni Monardo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo menyampaikan 60 persen dokter meninggal dunia karena Covid-19 merupakan dokter umum. Mereka tertular dari para pasien yang justru merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG) kasus Covid-19.

"Sekitar 60 persen dokter yang wafat adalah dokter umum, padahal mereka tidak langsung berhadapan dengan pasien covid. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa risiko dokter sangat tinggi, mereka yang bukan pasien covid ternyata sudah OTG yang justru menulari para dokter," ujar Doni saat konferensi pers usai rapat terbatas, Senin (12/10). 

Baca Juga

Doni menegaskan, Satgas terus bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan mendukung tenaga kesehatan, salah satunya dengan memberikan fasilitas tes PCR. Ia pun juga meminta agar masyarakat turut membantu para tenaga medis dan pemerintah menekan angka penularan Covid-19 dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan.

"Kepada seluruh pihak bahwa apa yang dituntut oleh kita kepada kita oleh para pakar epidemiologi, para dokter, dan tenaga kesehatan lainnya, itu adalah hal yang sebenarnya tidak begitu berat dibandingkan dengan pengorbanan dan perjuangan para dokter dan tenaga kesehatan yang merawat pasien di sejumlah RS," jelasnya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement