REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Sebuah rumah dan pabrik kayu milik warga di Desa Kawitan, Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya, tertimpa tanah longsor, Senin (12/10). Tak ada korban jiwa dalam kejadian itu.
Pemilik rumah, Asep Yudi (36 tahun) mengatakan, peristiwa tanah longsor itu terjadi pada Senin sekira pukul 03.00 WIB. Ketika dirinya sedang tidur, terdengar suara gemuruh dari luar rumahnya.
"Saya terasa getaran seperti gempa. Saya bangunin istri saya," kata dia kepada Republika.co.id, Senin.
Ketika Asep bersama istrinya keluar rumah, tanah dari tebing yang berada di depan rumahnya terlihat bergerak. Melihat hal itu, mereka langsung membangunkan anaknya dan pergi keluar rumah.
Nyawa keluarganya selamat dari bencana tanah longsor yang terjadi pada Senin dini hari itu. Namun, rumah dan pabrik kayu miliknya tertimpa material longsoran. Tak hanya itu, dua kendaraan truk kepunyaan Asep juga tertimpa material tanah.
"Kalau dihitung, kerugiannya bisa sampai Rp 500 juta. Tapi yang penting keluarga saya selamat semua," ujar dia.
Asep mengatakan, di wilayah Kecamatan Salopa memang terjadi hujan deras sejak Ahad (11/10) sore. Hujan terus terjadi semalaman dan membuat tebing yang berada di dekat rumahnya mengalami longsor. Selain menimpa rumah, pabrik, dan kendaraan milik asep, material longsoran juga menutup akses Jalan Manonjaya-Salopa. Sekira 50 meter akses jalan itu tertutup tanah setebal sekira 1 meter dan tak bisa dilalui kendaraan.
Berdasarkan pantauan Republika.co.id di lokasi kejadian, belum ada petugas yang melakukan penanganan tanah longsor di jalan itu. Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerag (BPBD) masih fokus melakukan penanganan Jalan Salopa-Cikatomas, Kecamatan Salopa, yang juga terputus akibat tertimpa tanah longsor.
Menurut Asep, kejadian tanah longsor di Desa Kawitan bukan yang kali pertama terjadi. Dahulu, sekira 20 tahun silam, pernah terjadi longsor di wilayah itu. Namun, setelah sekian lama, longsor baru terjadi lagi.
Di lokasi kejadian, Asep bersama keluarga dan dibantu warga lainnya hanya bisa menyelamatkan barang-barang mereka yang masih bisa terpakai. Mereka berencana mengungsi sementara di rumah kerabatnya.
"Mau ngungsi dulu sampai aman," kata dia.