Kain batik motif virus corona saat proses penjemuran di Omah Kreatif Dongaji, Sewon, Bantul, Yogyakarta, Senin (12/10). Kain batik dengan motif ini dibuat oleh Nurohmat sebagai penanda zaman atau saat wabah Covid-19. Dengan menggunakan teknik cap pembuatan ini sejak Maret lalu. Kain ini dijual kepada pelanggan dengan harga mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 500 ribu tergantung motif dan kain yang digunakan. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)
Nurohmat menjemur kain batik motif virus corona di Omah Kreatif Dongaji, Sewon, Bantul, Yogyakarta, Senin (12/10). Kain batik dengan motif ini dibuat oleh Nurohmat sebagai penanda zaman atau saat wabah Covid-19. Dengan menggunakan teknik cap pembuatan ini sejak Maret lalu. Kain ini dijual kepada pelanggan dengan harga mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 500 ribu tergantung motif dan kain yang digunakan. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)
Nurohmat membatik kain motif virus corona dengan teknik cap di Omah Kreatif Dongaji, Sewon, Bantul, Yogyakarta, Senin (12/10). Kain batik dengan motif ini dibuat oleh Nurohmat sebagai penanda zaman atau saat wabah Covid-19. Dengan menggunakan teknik cap pembuatan ini sejak Maret lalu. Kain ini dijual kepada pelanggan dengan harga mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 500 ribu tergantung motif dan kain yang digunakan. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)
Nurohmat membatik kain motif virus corona dengan teknik cap di Omah Kreatif Dongaji, Sewon, Bantul, Yogyakarta, Senin (12/10). Kain batik dengan motif ini dibuat oleh Nurohmat sebagai penanda zaman atau saat wabah Covid-19. Dengan menggunakan teknik cap pembuatan ini sejak Maret lalu. Kain ini dijual kepada pelanggan dengan harga mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 500 ribu tergantung motif dan kain yang digunakan. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)
Nurohmat membuat motif virus corona sebelum dibuat cap batik di Omah Kreatif Dongaji, Sewon, Bantul, Yogyakarta, Senin (12/10). Kain batik dengan motif ini dibuat oleh Nurohmat sebagai penanda zaman atau saat wabah Covid-19. Dengan menggunakan teknik cap pembuatan ini sejak Maret lalu. Kain ini dijual kepada pelanggan dengan harga mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 500 ribu tergantung motif dan kain yang digunakan. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)
Pembuatan cap batik motif virus Corona dari kertas oleh Nurohmat di Omah Kreatif Dongaji, Sewon, Bantul, Yogyakarta, Senin (12/10). Kain batik dengan motif ini dibuat oleh Nurohmat sebagai penanda zaman atau saat wabah Covid-19. Dengan menggunakan teknik cap pembuatan ini sejak Maret lalu. Kain ini dijual kepada pelanggan dengan harga mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 500 ribu tergantung motif dan kain yang digunakan. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)
Nurohmat membatik kain motif virus corona dengan teknik cap di Omah Kreatif Dongaji, Sewon, Bantul, Yogyakarta, Senin (12/10). Kain batik dengan motif ini dibuat oleh Nurohmat sebagai penanda zaman atau saat wabah Covid-19. Dengan menggunakan teknik cap pembuatan ini sejak Maret lalu. Kain ini dijual kepada pelanggan dengan harga mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 500 ribu tergantung motif dan kain yang digunakan. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Pandemi covid-19 mengubah banyak kehidupan manusia di penjuru dunia. Mulai dari adaptasi kebiasaan baru hingga berdamai dan menerimanya sebagai kenyataan yang harus dijalani.
Pengrajin kain batik di Bantul Yogyakarta ini pun menerima keberadaan virus ini dan menjadikannya sebagai desain batik buatannya. Nurohmat membatik kain motif virus corona dengan teknik cap di Omah Kreatif Dongaji, Sewon, Bantul, Yogyakarta, Senin (12/10).
Kain batik dengan motif ini dibuat oleh Nurohmat sebagai penanda zaman atau saat wabah Covid-19. Dengan menggunakan teknik cap pembuatan ini sejak Maret lalu. Kain ini dijual kepada pelanggan dengan harga mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 500 ribu tergantung motif dan kain yang digunakan.
sumber : Republika
Advertisement