REPUBLIKA.CO.ID BEIJING -- Beijing Language and Culture University mendesak polisi Amerika Serikat (AS) mengungkapkan lebih detail kematian perwakilan Confucius Institute. Perwakilan itu tewas setelah polisi menggeledah rumahnya di Webster Groves, Missouri.
Pada Senin (12/10) media pro-pemerintah China, Global Times, melaporkan Beijing University mengirimkan tim khusus untuk melakukan penyelidikan di AS. Dalam pernyataannya universitas mengucapkan duka cita pada keluarga Professor Liu Qiang yang meninggal secara mendadak.
Beijing University mengatakan mereka akan bekerja sama dengan Kantor Konsulat Cina di Chicago untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. Mereka juga mendesak pihak berwenang AS untuk segera merilis penyebab kematian Liu.
Liu bekerja di Webster University sejak Januari 2019 sebagai perwakilan Confucius Institute, sebuah lembaga budaya dibawah naungan Beijing Language and Culture University. Pada Jumat (9/10) surat kabar AS e St. Louis Post Dispatch melaporkan Liu meninggal setelah polisi menggeledah rumahnya.
Melalui surat elektronik kepolisian setempat mengonfirmasi pada Selasa (6/10) lalu polisi dan FBI menggeledah apartemen Liu. Mereka mengatakan penggeledahan tersebut bagian dari penyelidikan pornografi anak.
Webster University mengeluarkan pernyataan setelah polisi memberitahu kampus Liu meninggal dunia. Mereka membantah adanya hubungan antara penyelidikan polisi dengan kematian Liu. Pihak kampus mengatakan akan menggelar penyelidikan sendiri.
Di media sosial masyarakat China menuntut polisi AS untuk segera mengungkapkan penyebab kematian Liu. Sejumlah warga Cina mempertanyakan apakah Liu korban dari persekusi politik AS.