Senin 12 Oct 2020 17:42 WIB

In Picture: Pembuatan Kaki dan Tangan Palsu Karya Difabel Bandung

..

Rep: Edi Yusuf/ Red: Mohamad Amin Madani

Perajin kaki dan tangan palsu menunjukan salah satu karyanya, di Yayasan Kreatifitas Difabel Mandiri (YKDM), di Jalan Kawaluyaan Baru, RT 6, RW 13, Kelurahan Sukapura, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung, Senin (12/10). Karya kreatif yang kebetulan dibuat oleh para difabel tersebut, saat ini tidak luput dari dampak pandemi. Meski demikian, perajin tetap melayani pemesan salah satunya dengan cara daring. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)

Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengunjungi tempat pembuatan kaki dan tangan palsu, di Yayasan Kreatifitas Difabel Mandiri (YKDM), di Jalan Kawaluyaan Baru, RT 6, RW 13, Kelurahan Sukapura, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung, Senin (12/10). Yana mengapresiasi karya tersebut yang kebetulan dibuat oleh para difabel sebagai karya kreatif yang harus mendapat dukungan Pemkot Bandung. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)

Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengunjungi tempat pembuatan kaki dan tangan palsu, di Yayasan Kreatifitas Difabel Mandiri (YKDM), di Jalan Kawaluyaan Baru, RT 6, RW 13, Kelurahan Sukapura, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung, Senin (12/10). Yana mengapresiasi karya tersebut yang kebetulan dibuat oleh para difabel sebagai karya kreatif yang harus mendapat dukungan Pemkot Bandung. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)

Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengunjungi tempat pembuatan kaki dan tangan palsu, di Yayasan Kreatifitas Difabel Mandiri (YKDM), di Jalan Kawaluyaan Baru, RT 6, RW 13, Kelurahan Sukapura, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung, Senin (12/10). Yana mengapresiasi karya tersebut yang kebetulan dibuat oleh para difabel sebagai karya kreatif yang harus mendapat dukungan Pemkot Bandung. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)

Perajin kaki dan tangan palsu menunjukan salah satu karyanya, di Yayasan Kreatifitas Difabel Mandiri (YKDM), di Jalan Kawaluyaan Baru, RT 6, RW 13, Kelurahan Sukapura, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung, Senin (12/10). Karya kreatif yang kebetulan dibuat oleh para difabel tersebut, saat ini tidak luput dari dampak pandemi. Meski demikian, perajin tetap melayani pemesan salah satunya dengan cara daring. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)

Perajin kaki dan tangan palsu menunjukan salah satu karyanya, di Yayasan Kreatifitas Difabel Mandiri (YKDM), di Jalan Kawaluyaan Baru, RT 6, RW 13, Kelurahan Sukapura, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung, Senin (12/10). Karya kreatif yang kebetulan dibuat oleh para difabel tersebut, saat ini tidak luput dari dampak pandemi. Meski demikian, perajin tetap melayani pemesan salah satunya dengan cara daring. (FOTO : undefined)

Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengunjungi tempat pembuatan kaki dan tangan palsu, di Yayasan Kreatifitas Difabel Mandiri (YKDM), di Jalan Kawaluyaan Baru, RT 6, RW 13, Kelurahan Sukapura, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung, Senin (12/10). Yana mengapresiasi karya tersebut yang kebetulan dibuat oleh para difabel sebagai karya kreatif yang harus mendapat dukungan Pemkot Bandung. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)

Perajin kaki dan tangan palsu menunjukan salah satu karyanya, di Yayasan Kreatifitas Difabel Mandiri (YKDM), di Jalan Kawaluyaan Baru, RT 6, RW 13, Kelurahan Sukapura, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung, Senin (12/10). Karya kreatif yang kebetulan dibuat oleh para difabel tersebut, saat ini tidak luput dari dampak pandemi. Meski demikian, perajin tetap melayani pemesan salah satunya dengan cara daring. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)

inline

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Perajin kaki dan tangan palsu menunjukan salah satu karyanya, di Yayasan Kreatifitas Difabel Mandiri (YKDM), di Jalan Kawaluyaan Baru, RT 6, RW 13, Kelurahan Sukapura, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung, Senin (12/10).

Karya kreatif yang kebetulan dibuat oleh para difabel tersebut, saat ini tidak luput dari dampak pandemi. Meski demikian, perajin tetap melayani pemesan salah satunya dengan cara daring.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement