REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Antariksa AS (NASA) mengumumkan penundaan misi kru komersial bersama SpaceX yang dijadwalkan pada awal November mendatang. Penundaan dilakukan agar SpaceX memiliki waktu lebih banyak untuk menyelidiki masalah mesin yang terjadi selama peluncuran Falcon 9 baru-baru ini.
NASA mengumumkan penundaan pada Sabtu (10/10) lalu. Misi diperkirakan paling cepat dapat diluncurkan pada pertengahan November.
NASA mengatakan penundaan akan memungkinkan SpaceX untuk menyelesaikan pengujian perangkat keras dan tinjauan data sambil mengevaluasi mesin generator gas mesin tahap pertama Falcon 9. Perilaku mesin yang kurang ideal diamati selama upaya peluncuran misi non-NASA baru-baru ini.
Meski demikian NASA tidak merinci misi mana yang disebutkan tersebut. Dilansir Slash Gear, asumsinya adalah peluncuran Falcon 9 pada 2 Oktober yang dibatalkan dua detik sebelum lepas landas.
CEO SpaceX, Elon Musk, menggambarkan insiden yang menyebabkan dibatalkannya peluncuran itu sebagai peningkatan tekanan yang tak terduga di generator gas turbomachinery. NASA mengatakan bahwa irama misi tinggi yang dilakukan SpaceX memberi badan tersebut wawasan luar biasa ke dalam sistem komersial dan memungkinkannya membuat keputusan berdasarkan informasi tentang status misi.
“Penyelidikan masalah sedang berlangsung. Kami harus menjadi jauh lebih pintar dalam pekan mendatang,” ujar Kathy Lueders dari NASA.
Misi NASA Crew-1 dan misi GPS 3 yang dibatalkan diketahui sama-sama menggunakan tahap pertama Falcon 9 baru yang belum pernah diterbangkan sebelumnya. SpaceX baru-baru ini meluncurkan Falcon 9 pada 6 Oktober yang membawa 60 satelit Starlink baru ke orbit.
Peluncuran itu menggunakan Falcon 9 tahap pertama yang telah terbang tiga kali. Tidak ada misi SpaceX lain yang ditunda.
“Kami akan terbang saat siap,” jelas VP SpaceX, Hans Koenigsmann.