Senin 12 Oct 2020 19:08 WIB

Mentan Pantau Ketahanan Pangan Selama Pandemi di Sukabumi

Makanan dibutuhkan setiap saat meskipun terjadi dinamika makanan harus siap

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Gita Amanda
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo memantau ketersediaan produk pangan pertanian di Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin (12/10) siang.
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo memantau ketersediaan produk pangan pertanian di Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin (12/10) siang.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin (12/10). Kedatangan Mentan untuk melihat ketahanan pangan di wilayah pada saat pandemi Covid-19.

Kunjungan Mentan tersebut didampingi oleh anggota Komisi IV DPR RI Slamet dan Pjs Bupati Sukabumi Raden Gani Muhammad. Lokasi yang dipantau adalah peternakan sapi di Cisaat.

Baca Juga

''Makanan atau pangan dibutuhkan setiap saat meskipun terjadi dinamika makanan harus siap,'' ujar Mentan Syahrul Yasin Limpo kepada wartawan disela-sela meninjau lokasi peternakan sapi. Dari pantauannya metersediaan produk pangan sudah bagus, akan tetapi perlu ditekankan siapa yang menyerap dan menyimpan ini yang akan dicek.

Syahrul menuturkan, terkait dengan ketahanan pangan misalnya daging dari peternakan bisa jalan sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan ketahanam gizi. Hal ini akan coba dicek pada masa pandemi.

Menurut Syahrul, beberapa hal harus dibenahi antara hulu dan hilir serta koordinasi dengan Bulog, pemda, kelompok tani, dan kementerian serta BUMN untuk menyerap hasil pangan petani. Namun sejauh ini ketahanan pangan terjamin dengan baik.

''Tapi akselerasi pertanian agar dijaga supaya pendapatan petani bisa meningkat,'' ungkap Syahrul. Meskipun pertumbuhan PDB nasional yang tumbuh dan plus hanya pertanian dan berharap petani kehidupannya makin baik.

photo
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meninjau lokasi Peternakan Kambing, Domba dan Sapi di Yayasan Adzkia, Desa Sukaresmi, Cisaat, Sukabumi - Jawa Barat. - (Kementan)

Di mana lanjut Syahrul, data BPS menunjukkan nilai tukar petani naik yang menandakan akselerasi baik walaupun dinamika di lapangan berbeda-beda. Oleh karenanya pemerintah mendorong sektor pertanian makin maju.

Anggota Komisi IV DPR RI drh Slamet mengatakan, kalangan DPR akan mengawal sektor pertanian terus berkembang agar ketersediaan pangan mencukupi di masa pandemi. '' Sektor pertanian walaupun plus tapi turun karena terdampak Covid,'' imbuh dia.

Dalam kondisi apapun ungkap Slamet ,hasil petani semua orang membutuhkannya. Sehingga pemerintah harus serius kepada sektor pertanian. Namun kalau anggaran Rp 21 triliun sebenarnya kurang.

Idealnya ungkap Slamet, anggaran pertanian disamakan dengan pertahanan di atas Rp 30 triliun. '' Sebagi wakil rakyat dari Sukabumi, kami membawa program di Sukabumi pada 2021 dan memastikan bisa berjalan dengan baik,'' kata dia yang berasal dari daerah pemilihan Kota/Kabupaten Sukabumi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement