REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Sebanyak ratusan rumah di tiga kecamatan, Kabupaten Tasikmalaya, terendam banjir pada Senin (12/10). Akibatnya, ratusan warga yang rumahnya masih terendam terpaksa mengungsi di lokasi-lokasi yang dinilai aman.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Irwan mengatakan, pada Senin (12/10) pagi terjadi banjir di Kecamatan Bantarkalong, Karangnunggal, dan Cipatujah. Banjir itu merendam rumah warga hingga ketinggian 1,5 meter.
"Tapi sebagian sudah surut. Hanya di Desa Cikupa yang masih tergenang," kata dia, Senin malam.
Ia menjelaskan, banjir di tiga kecamatan itu diduga akibat luapan Sungai Cilangla. Sungai itu disebut sering menyebabkan banjir ketika hujan turun dengan intensitas tinggi.
Menurut dia, terdapat 270 rumah yang masih terendam di Desa Cikupa, Kecamatan Karangnunggal. Warga yang rumahnya masih terendam memilih untuk mengungsi di masjid, sekolah, atau rumah kerabatnya.
Ia menambahkan, warga khawatir masih akan terjadi hujan yang menyebabkan banjir susulan. Saat ini, petugas BPBD Kabupaten Tasikmalaya juga masih di lokasi untuk memantau perkembangan di lokasi banjir. "Ini juga di karangnunggal masih standby," kata dia.
Banjir di Kabupaten Tasikmalaya sempat viral di media sosial akibat beredarnya video warga mendorong mobil yang ikut kabanjiran. Ketinggian air di video itu mencapai sekira 1,5 meter. Warga mendorong mobil agar mobil itu tak terbawa arus banjir.
Irwan membenarkan peristiwa itu terjadi di Kabupaten Tasikmalaya, tepatnya di Desa Hegarwangi, Kecamatan Bantarkalong. Namun, saat ini banjir di lokasi itu telah surut dan rata-rata warga telah kembali ke rumahnya.
Kendati demikian, ia mengimbau warga agar tetap waspada. Sebab, hujan diperkirakan masih akan terjadi.