Selasa 13 Oct 2020 04:25 WIB

Bank Syariah Sepakati Merger? Ini Kata BRI Syariah

Rencana merger bank syariah diungkap oleh Menteri BUMN Erick Thohir awal tahun ini

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Ilustrasi Merger Perusahaan
Foto: Pixabay
Ilustrasi Merger Perusahaan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Segenap pihak terkait merger bank syariah anak usaha BUMN dikabarkan menyepakati rencana tersebut secara resmi melalui kesepakatan tertulis pada hari ini, Senin (12/10). Direktur BRI Syariah, Ngatari mengomentari hal tersebut.

"Kami tidak bisa menanggapi rumor, yang jelas, kami, seluruh karyawan serta manajemen, berkomitmen untuk memaksimalkan potensi perbankan syariah di Indonesia yang masih sangat besar," kata dia pada Republika.co.id, Senin (12/10) malam.

Baca Juga

Merger bank syariah sudah menjadi wacana yang dibenarkan langsung oleh Menteri BUMN, Erick Thohir sejak awal tahun 2020. Disebutkannya bank syariah hasil merger dengan skala yang lebih besar ini akan rampung awal tahun 2021.

Tiga bank yang akan digabung adalah BRI Syariah, Mandiri Syariah, dan BNI Syariah. Ketiga bank tersebut enggan mengomentari proses yang berjalan dan menyatakan akan tunduk pada pemegang saham yang merupakan bank-bank BUMN konvensional.

Upaya menggabungkan bank syariah ini juga telah disambut baik pula oleh regulator, Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Meski demikian, belum ada informasi soal pengajuan izinnya secara resmi pada OJK.

Sementara itu, beberapa waktu lalu wacana merger bank syariah diminta segera dilaksanakan untuk mengambil momentum. Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) 2015-2020 Fauzi Ichsan menyampaikan industri perbankan syariah memiliki prospek besar untuk terus tumbuh dan menjadi energi baru untuk ekonomi nasional.

"Aksi konsolidasi akan berdampak pada turunnya biaya penggalangan dana bank syariah sehingga memungkinkan untuk memperluas ruang gerak," katanya kepada wartawan, Ahad (11/10).

Selain itu, merger juga dianggap menjadi solusi untuk mengatasi tingginya biaya operasional dan capital expenditure yang kerap dialami perbankan syariah. Dengan konsolidasi, biaya penggalangan DPK, biaya operasional dan biaya capex bisa ditekan.

Prospek cerah juga dimiliki perbankan syariah karena industri ini terbukti mampu bertahan di tengah pengaruh buruk pandemi Covid-19. Bahkan, kinerja industri perbankan syariah tercatat lebih baik dibanding kondisi perbankan konvensional.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement