Selasa 13 Oct 2020 05:35 WIB

Gejala Fisik dan Mental Seseorang yang Kesepian

Perasaan kesepian kini dirasakan generasi muda akibat karantina selama pandemi.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Perasaan kesepian kini dirasakan generasi muda akibat karantina selama pandemi (Foto: ilustrasi kesepian)
Foto: pixabay
Perasaan kesepian kini dirasakan generasi muda akibat karantina selama pandemi (Foto: ilustrasi kesepian)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perasaan kesepian dan terisolasi sudah sejak lama menjadi masalah yang dialami cukup banyak orang. Akan tetapi, lockdown dengan pembatasan kontak sosial selama pandemi Covid-19 turut memperburuk kondisi ini.

"Selama beberapa bulan terakhir, masalah ini telah memburuk akibat lockdown dengan pembatasan kontak sosial," ujar pensiunan dokter dan seorang trustee di Linking Lives UK Ashley Liston, seperti dilansir CountryLiving, Senin (12/10).

Baca Juga

Liston mengatakan, perasaan kesepian ini tak hanya menjadi masalah bagi orang-orang yang sudah berusia lanjut. Banyak pula generasi muda yang mengalami perasaan kesepian jangka panjang atau kronis.

Kesepian kronis dapat dipicu oleh berbagai hal. Beberapa di antaranya adalah tinggal sendirian untuk pertama kali, putus hubungan atau perceraian, bekerja dari rumah, pindah ke kota baru, serta berganti pekerjaan atau sekolah.

Rasa kesepian tak hanya dapat mempengaruhi kesehatan mental, tetapi juga fisik. Berikut ini adalah beberapa gejala fisik dan mental yang disebabkan oleh rasa kesepian.

Kecemasan Sosial

Orang-orang yang kesepian cenderung lebih rentan terhadap depresi dan kecemasan, khususnya kecemasan sosial. Kondisi ini dapat membuat orang yang mengalaminya memiliki risiko lebih besar terhadap penurunan kognitif dan demensia menurut Head of Innovation, Policy and Research Campaign to End Loneliness Dr Kalpa Kharicha.

Tekanan Darah Tinggi

Stres yang muncul akibat perasaan kesepian dapat membuat kadar storid alami di dalam tubuh menjadi lebih tingi. Kadar steroid alami yang lebih tinggi dapat memicu terjadinya tekanan darah tinggi dan peningkatan kadar kolesterol. Kedua faktor ini dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Diperkirakan ornag-orang yang hidup dengan perasaan kesepian memiliki peningkatan risiko kematian sebesar 50 persen.

photo
Ilustrasi Kesepian - (pixabay)

Kesulitan Tidur

Gejala fisik yang juga mungkin dipicu oleh perasaan kesepian adalah insomnia, tidur yang terganggu, atau masalah tidur lain. Di sisi lain, tidur terlalu banyak juga dapat menjadi tanda dari perasaan kesepian. Tak sedikit orang yang merasa sedih atau kesepian menjadikan tidur sebagai cara untuk menghadapi perasaan tersebut.

Kehilangan Rasa Percaya Diri

Seiring berjalannya waktu, perasaan kesepian dapat mempengaruhi rasa percaya diri seseorang. Ketika hal ini terjadi, orang tersebut cenderung akan menarik diri dari orang lain dan kemudian menghindari berbagai situasi yang mungkin membantu mereka mengurangi perasaan kesepian tersebut.

Makan Tak Sehat dan Kehilangan Keinginan Olahraga

Orang-orang yang merasa kesepian cenderung tidak begitu peduli mengenai pola makan yang sehat. Tak jarang pula motivasi atau keinginan untuk berolahraga ikut memudar. Orang-orang dengan perasaan kesepian akan cenderung menerapkan pola hidup yang berdampak kurang baik bagi kesehatan.

Selalu Merasa tidak Senang

Orang-orang yang mengalami kesepian kronis akan secara konstan merasakan perasaan tidak senang. Mereka juga kesulitan untuk bisa menemukan harapan.

Keinginan Besar untuk Banyak Menonton

Studi dari University of Texas mendapati bahwa orang-orang yang kesepian cenderung menghabiskan lebih banyak waktu untuk menonton film atau serial televisi secara beruntutan (binge-watch). Tidak semua orang yang melakukan binge-watch itu kesepian. Akan tetapi kegiatan ini kerap dipandang sebagai distraksi bagi orang-orang yang kesepian sehingga mereka cenderung melakukan binge-watch.

photo
Ilustrasi Kesepian - (pixabay)

Yang Perlu Dilakukan Saat Merasa Kesepian

Tiap orang akan mengalami perasaan kesepian yang berbeda akibat alasan yang berbeda pula. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang untuk bisa mengenali dan mengidentifikasi perasaan kesepian yang dialami oleh diri sendiri.

Ketika perasaan kesepian ini muncul, jangan pendam untuk diri sendiri. Terbuka kepada orang lain mengenai perasaan kesepian memungkinkan orang yang kesepian bertemu dengan orang lain yang pernah mengalami hal serupa. Orang lain mungkin dapat memberikan teknik yang positif untuk bisa mengatasi berbagai perasaan negatif akibat kesepian dengan baik.

Namun bila tidak memiliki teman bercerita, orang yang kesepian bisa mencari pertolongan dari layanan-layanan kesehatan mental. Bila perlu, orang yang mengalami kesepian juga bisa mencari masukan dari tenaga kesehatan profesional.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement