REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana mengatakan, Polda telah mempersiapkan personel mengamankan jalannya aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law Cipta Kerja yang akan digelar pada Selasa (13/10). Jumlah personel mengikuti besaran massar.
"Intinya kita menyesuaikan dengan jumlah massa, kita untuk anggota dalam hal ini Polri-TNI sudah siap mengamankan aksi unjuk rasa. Kita akan kawal. Kita akan amankan," kata Irjen Nana di Mako Polda Metro Jaya, Senin.
Saat ditanya lebih lanjut soal jumlah personel yang disiapkan? Nana tak menjelaskan lebih lanjut. Dia hanya menyebut bahwa pihaknya siap mengamankan jalannya aksi.
Nana mengungkapkan pihak Polda telah menerima surat pemberitahuan aksi tersebut. Menurut surat pemberitahuan, unjuk rasa tersebut akan diikuti oleh sekitar 1.000 orang. "Pemberitahuan sudah, massanya hanya 1.000, tinggal tunjukkan apakah mereka 1.000 atau bukan," tuturnya.
Nana juga mengatakan pihaknya akan memperketat pengamanan di sekitar Istana Negara yang akan menjadi lokasi digelarnya aksi demonstrasi tersebut.
"Khusus untuk di Istana tentunya kami maksimalkan untuk pengamanannya," pungkasnya.
Polda Metro Jaya bersama TNI dalam hal ini Kodam Jaya pada Senin pagi telah menggelar apel pengamanan Ibu Kota. TNI-Polri juga telah menggelar simulasi pengamanan untuk mencegah terulangnya aksi unjuk rasa yang disusupi perusuh yang berujung dengan anarkisme.