REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Pemerintah Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, melakukan uji coba belajar tatap muka di sekolah setelah sejak Maret 2020 pembelajaran melalui daring untuk mencegah penularan Covid-19.
Kepala Dinas Pendidikan Tanjungpinang Atmadinata, di Tanjungpinang, Senin (12/10), mengatakan sistem belajar tatap muka mulai dilaksanakan Senin ini.
Namun tidak seluruh sekolah dibuka untuk aktivitas belajar tatap muka, melainkan hanya 10 SD dan tiga SMP.
Sekolah yang diberi akses untuk melaksanakan sistem belajar tatap muka hanya di kawasan pesisir di Tanjungpinang, yang potensi penularan Covid-19 lebih kecil.
Sekolah tersebut yakni SMPN 9, SMP N 11 dan SMPN 14, sedangkan untuk SD yakni Kecamatan Tanjungpinang Kota yakni SDN 004, SDN 005, SDN 006, SDN 007, SDN 008, SDN 009, SDN 010 dan SDN 012, serta di Kecamatan Bukit Bestari SDN 008 dan SDN 010.
Keputusan untuk memulai belajar tatap muka itu berdasarkan kajian dan pertimbangan dari sejumlah dinas yang bertugas dalam menangani persoalan pendidikan dan Covid-19.
“Sekolah yang mulai tatap muka itu di kawasan pesisir saja terlebih dahulu. Kalau berhasil, dilanjutkan dengan sekolah lainnya,” kata Atmadinata.
Ia mengatakan tatap muka di sekolah juga tidak setiap hari, melainkan tiga kali dalam sepekan. Seluruh guru, staf sekolah dan para pelajar wajib menerapkan protokol kesehatan.
Ia berharap program tersebut berjalan lancar sehingga dapat dilanjutkan ke seluruh SD dan SMP. Sekolah-sekolah yang sudah memulai belajar tatap muka harus mampu mencegah penularan Covid-19.
"Kita tahu belajar tatap muka itu dibutuhkan. Interaksi di dalam kelas itu lebih efektif dibanding daring, namun keselamatan guru dan anak-anak lebih utama. Karena itu, kami berharap para orang tua juga senantiasa mengingatkan anak-anaknya mematuhi protokol kesehatan," ucapnya.