Senin 12 Oct 2020 22:58 WIB

Pengangkatan Longsor di Jagakarsa Baru Mencapai 25 Persen

Kasatpel Sudin SDA targetkan pengangkatan longsor di Jagakarsa selesai dalam 3 hari

Rep: Febryan. A/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas sedang mengangkat reruntuhan tebing yang menutup badan sungai di Jalan Damai RT 04/RW 02, Kelurahan Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Senin (12/10). Turap kayu juga mulai dipasang di tebing itu guna mencegah longsor susulan.
Foto: Republika/Febryan. A
Petugas sedang mengangkat reruntuhan tebing yang menutup badan sungai di Jalan Damai RT 04/RW 02, Kelurahan Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Senin (12/10). Turap kayu juga mulai dipasang di tebing itu guna mencegah longsor susulan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petugas baru berhasil mengangkat 25 persen reruntuhan tebing yang menutup badan sungai Anak Kali Setu di Kelurahan Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan (Jaksel) hingga Senin (12/10) malam. Kendati demikian, air sudah bisa mengalir sehingga bisa mengurangi ketinggian banjir yang menggenangi pemukiman warga.

"Ini baru 25 persen pengerjaan penanganan longsor yang selesai," kata Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) Sudin SDA Kecamatan Jagakarsa Erna Yuni Nurani di lokasi longsor, Senin (12/10).

Berdasarkan pantauan Republika pada Senin malam, air memang sudah mulai mengalir. Banjir di pemukiman warga pun mulai turun ke ketinggian sekitar 5 - 15 sentimeter. 

"Ini kita mau keruk lebih dalam lagi biar airnya lebih mengalir," kata Erna. Sebanyak tiga alat berat, lanjut dia, sudah dikerahkan. Ditambah dengan penggunaan dua pompa apung untuk menyedot banjir.

Pengerjaan, kata dia, harus dilakukan secara hati-hati agar tak terjadi longsor di area tebing sepanjang 50 meter itu. Namun demikian, pihaknya tetap berupaya memenuhi target yang ditetapkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, yakni pengangkatan tuntas dalam tiga hari.

"Makanya, sekarang kita kerja terus siang dan malam," kata Erna. 

Sebelumnya, longsor menimpa lima rumah warga di Jalan Damai RT 04/RW 02, Kelurahan Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Sabtu (10/10) pukul 19.10 WIB. Setelah longsor, banjir juga menggenangi 300 rumah warga di RT tersebut dengan ketinggian 35 - 150 sentimeter.

Akibatnya, 1.200 jiwa terdampak. Sebanyak 276 di antaranya, per Senin siang, masih mengungsi di tiga posko.

Bencana itu bermula dari hujan deras yang mengguyur Jakarta Selatan sejak Sabtu sore. Anak Kali Setu, yang lebarnya hanya sekitar tiga meter, meluap. Walhasil, perumahan warga tergenang setinggi mata kaki. 

Berbeda dengan banjir sebelumnya di kawasan ini, banjir Sabtu lalu itu disertai longsor. Longsor berasal dari tebing pembatas perumahan Melati Residen. Perumahan yang berisi rumah dengan gaya minimalis itu terletak di sisi kiri sungai. Posisinya berada di ketinggian 12 meter dari bibir sungai. 

Tebing setinggi 12 meter yang dilapisi beton itulah yang ambles. Reruntuhannya menimpa lima rumah petak warga di sisi kanan sungai, yang posisinya hampir sama tinggi dengan bibir sungai. Reruntuhan itu turut menutup badan sungai sehingga membuat kali semakin meluap dan memperparah banjir.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement