REPUBLIKA.CO.ID, SINTANG -- Tentara Nasional Indonesia khususnya Angkatan Darat (TNI AD) mendukung penuh Kementerian Pertanian RI mencapai ketahanan pangan. Bukan hanya sarana dan prasarana, juga peningkatan kapasitas SDM pertanian melalui kegiatan penyuluhan pertanian.
"Intinya, tidak ada kata lain, selain all out mendukung Mentan. Seluruh jajaran TNI AD akan siap membantu," kata Kepala Staf TNI AD (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa di Jakarta, 30 September lalu usai meneken MoU dengan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo.
Komitmen TNI AD diimplementasikan di lapangan seperti di Provinsi Kalimantan Barat oleh Kodam XII/Tanjungpura, khususnya Kodim 1205/Sintang melaksanakan kegiatan penyuluhan pertanian di Desa Wirayuda, Kecamatan Ketungau Tengah, Kabupaten Sintang, belum lama ini, bagian dari TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD).
TMMD adalah program terpadu lintas sektoral antara TNI dengan kementerian/lembaga pemerintah secara terintegrasi bersama masyarakat. Tujuannya, meningkatkan akselerasi pembangunan di pedesaan, khususnya daerah tertinggal, terisolasi, perbatasan, dan daerah kumuh perkotaan serta daerah lain yang terkena dampak akibat bencana.
Mentan Syahrul mengatakan sinergi Kementan dan TNI AD sebagai bentuk pendampingan dalam pelaksanaan program pembangunan pertanian. "Kerjasama Kementan dan TNI AD meliputi peningkatan kapasitas SDM pertanian, pemanfaatan sarana dan prasarana, serta pendampingan penerapan inovasi teknologi pertanian, serta bidang kerja sama lain dalam upaya mencapai swasembada pangan," kata Mentan.
Kodim 1205/Sintang selaku Komando Distrik Militer (Kodim) di bawah kendali Komando Daerah Militer (Kodam) koordinasi dengan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Ketungau Tengah berupaya meningkatkan keterampilan dan pengetahuan petani Desa Wirayuda di Kecamatan Ketungau Tengah, Kabupaten Sintang.
Sinergi Kodim dan BPP selaku pelaksana Komando Strategis Pembangunan Pertanian (KostraTani) sejalan dengan tugas, pokok dan fungsi Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian - Kementerian Pertanian (BPPSDMP) melakukan sinergi dengan pemerintah daerah dan lembaga terkait membangun kualitas SDM pertanian di seluruh Indonesia.
"KostraTani adalah simbol kedaulatan pangan Indonesia. Program ini mengoptimalkan peran penyuluh pertanian beserta para pemangku kepentingan di sektor pertanian mendukung kinerja petani," kata Dedi Nursyamsi dalam berbagai kesempatan jumpa petani dan penyuluh secara langsung maupun virtual melalui Agriculture War Room (AWR) Kementan di Jakarta.
TMMD Reguler 109 di Sintang menggandeng seorang kepala Desa di Kecamatan Sepauk, Sintang, bernama Limbai, sebagai narasumber penyuluhan pertanian didukung penyuluh dari BPP Ketungau Tengah.
"Limbai berhasil mengembangkan sistem pertanian memanfaatkan media permukaan air. Selain mendukung ketersediaan pangan, kiat Limbai juga bermanfaat mencegah polusi akibat kebakaran hutan dan lahan yang kerap terjadi di Kalteng," kata Komandan Satgas TMMD ke-109 wilayah perbatasan, Letkol Inf Bintara Saktiawan saat membuka kegiatan penyuluhan, belum lama ini.
Menurut Letkol Inf Bintara Saktiawan sistem pertanian yang dikembangkan Limbai memanfaatkan bekas lahan Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI). Kiatnya, Limbai tidak membakar hutan dan lahan dan tanpa harus berpindah tapi memanfaatkan media permukaan air.
"Kiat Limbai ini yang kami edukasikan pada warga desa sasaran kegiatan TMMD di Sintang seperti Desa Wirayuda," katanya.
Perwira Seksi Teritorial (Pasiter) Kodim 1205/Sintang, Kapten Inf W Gurning menambahkan Satgas TMMD ke-109 melibatkan peran aktif penyuluh sebagai narasumber utama. "Mereka ahlinya dan tampil sebagai pembicara."
Menurut Kapten Inf W Gurning, kegiatan penyuluhan pertanian dilaksanakan malam hari mengingat pada siang hari warga mengikuti kegiatan TMMD membangun infrastruktur desa.