Selasa 13 Oct 2020 05:33 WIB

Cegah Longsor Susulan di Jagakarsa, Tebing Dipasangi Turap

Kecamatan Jagakarsa mulai memasang turap kayu di tebing yang sebelumnya longsor.

Rep: Febryan A/ Red: Ratna Puspita
Petugas sedang mengangkat reruntuhan tebing yang menutup badan sungai di Jalan Damai RT 04/RW 02, Kelurahan Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Senin (12/10). Turap kayu juga mulai dipasang di tebing itu guna mencegah longsor susulan.
Foto: Republika/Febryan. A
Petugas sedang mengangkat reruntuhan tebing yang menutup badan sungai di Jalan Damai RT 04/RW 02, Kelurahan Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Senin (12/10). Turap kayu juga mulai dipasang di tebing itu guna mencegah longsor susulan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak Kecamatan Jagakarsa mulai memasang turap kayu di tebing yang sebelumnya longsor dan mengakibatkan banjir di Kelurahan Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan (Jaksel). Turap kayu digunakan sementara waktu untuk mencegah longsor susulan.

"Kayu dolken itu dipasang untuk menahan supaya yang di atas (rumah di atas tebing) tidak longsor lagi. Sebagian fondasi rumah itu kan sudah hilang," kata Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) Sudin SDA Kecamatan Jagakarsa Erna Yuni Nurani Erna Kasapel Sda Jagakarsa di lokasi longsor, Senin (12/10).

Baca Juga

Erna mengatakan, di area longsor sepanjang 50 meter itu sudah dipasang sebanyak 550 turap kayu. Di bagian yang terdapat bangunan di atasnya, turap kayu disertai tumpukan karung berisikan tanah. "Kalau tidak ada hujan Insya Allah masih kuat," ucapnya.

Sebelumnya, longsor dan banjir melanda ratusan rumah di Jalan Damai RT 04/RW 02, Kelurahan Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Sabtu (10/10) pukul 19.10 WIB. Akibatnya lima rumah tertimpa longsor. 

Sebanyak 300 rumah terendam dengan ketinggian 35-150 sentimeter (cm). Sebanyak 1.200 jiwa terdampak, dan 276 di antaranya masih mengungsi di tiga posko hingga Senin siang.

Bencana itu bermula dari hujan deras yang mengguyur Jakarta Selatan sejak Sabtu sore. Anak Kali Setu, yang lebarnya hanya sekitar tiga meter, meluap. Walhasil, perumahan warga tergenang setinggi mata kaki. 

Berbeda dengan banjir sebelumnya di wilayah ini, banjir Sabtu lalu itu disertai longsor. Longsor berasal dari tebing pembatas perumahan Melati Residen. Perumahan yang berisi rumah dengan gaya minimalis itu terletak di sisi kiri sungai. Posisinya berada di ketinggian 12 meter dari bibir sungai. 

Tebing setinggi 12 meter yang dilapisi beton itulah yang ambles. Reruntuhannya menimpa lima rumah petak warga di sisi kanan sungai, yang posisinya hampir sama tinggi dengan bibir sungai. Reruntuhan itu turut menutup badan sungai sehingga membuat kali semakin meluap dan memperparah banjir. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement