REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Umar bin Khattab ra adalah pemimpin yang bijaksana lagi lembut hatinya. Dia sangat memperhatikan kesejahteraan umatnya.
Bahkan, dia memberi perhatian kesejahteraan kepada bayi kaum Muslimin yang baru lahir. "Umar mengalokasikan kas negara untuk memberikan tunjangan kepada semua bayi setelah tidak menyusu pada ibunya," tulis Aan Wulandari dalam bukunya Kisah Istimewa Asmaul Husna.
Namun, kebijakan umar itu ternyata menjadi masalah besar dan akhirnya Umar mengubah kebijakannya. Yang mendapat tunjungan bukan bayi yang disapih, tapi bayi yang baru lahir.
Masalah besarnya adalah, ketika itu, di suatu malam, Umar ra mendengar suara anak kecil menangis. Hati Umar terus terusik. Dengan segera Umar mendatangi asal suara, ketika itu Umar pun berkata pada ibu sang bayi.