Selasa 13 Oct 2020 06:20 WIB

Warga Terdampak Longsor Jagakarsa Tuntut Janji Pengembang

Pengembang pernah janjikan tebing yang dilapisi tembok kuat menahan beban rumah.

Rep: Febryan. A/ Red: Ratna Puspita
Petugas sedang mengangkat reruntuhan tebing yang menutup badan sungai di Jalan Damai RT 04/RW 02, Kelurahan Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Senin (12/10). Turap kayu juga mulai dipasang di tebing itu guna mencegah longsor susulan.
Foto: Republika/Febryan. A
Petugas sedang mengangkat reruntuhan tebing yang menutup badan sungai di Jalan Damai RT 04/RW 02, Kelurahan Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Senin (12/10). Turap kayu juga mulai dipasang di tebing itu guna mencegah longsor susulan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga menuntut pertanggungjawaban pihak pengembang perumahan Melati Residence menyusul longsor dan banjir menerjang permukiman RT 04, RW 02, Kelurahan Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan (Jaksel), pada Sabtu (10/10) lalu. Pertanggungjawaban karena longsor berasal dari dinding tebing pembatas perumahan Melati Residence, yang di atasnya dibangun rumah.

"Harus dipertanggungjawabkan berapa kerugian materi dan nyawa juga," kata Edi Firmansyah (43 tahun), salah satu warga yang rumahnya terendam banjir, kepada Republika, Senin (12/10).

Baca Juga

Irfan Maulana (23), salah satu warga yang rumahnya hancur tertimpa longsor, mengatakan, rumah di pinggir tebing dengan gaya minimalis itu baru dibangun sekitar setahun lalu. Ketika hendak dibangun, warga bersama ketua RT setempat menyatakan penolakan. 

Namun, pengembang bersikukuh melanjutkan pembangunan di atas tebing setinggi 12 meter itu. Pengembang meyakini tebing yang sudah dilapisi tembok itu akan kuat menahan beban rumah.

"Warga akhirnya setuju setelah ada perjanjian dengan pihak pengembang. Janjinya mereka bertanggung jawab jika terjadi sesuatu terhadap warga akibat pembangunan rumah itu," kata Irfan.

Kini, Irfan berharap pengembang melunasi janjinya itu. Terlebih rumahnya kini telah hancur dan dirinya sendiri juga mengalami luka-luka akibat tertimpa material longsor.

Sebelumnya, longsor menimpa lima rumah warga di Jalan Damai RT 04/RW 02, Kelurahan Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Sabtu (10/10) pukul 19.10 WIB. Setelah longsor, banjir juga menggenangi 300 rumah warga di RT tersebut dengan ketinggian 35 - 150 sentimeter.

Akibatnya, 1.200 jiwa terdampak. Per Senin malam, sebanyak 53 warga masih mengungsi. 

Bencana itu bermula dari hujan deras yang mengguyur Jakarta Selatan sejak Sabtu sore. Anak Kali Setu, yang lebarnya hanya sekitar tiga meter, meluap. Walhasil, perumahan warga tergenang setinggi mata kaki.

Berbeda dengan banjir sebelumnya, banjir Sabtu lalu itu disertai longsor. Longsor berasal dari tebing pembatas perumahan Melati Residence. Terdapat sejumlah rumah yang berdiri di atas tebing setinggi 12 meter dari bibir sungai itu.

Material longsor dari tebing yang sudah dilapisi tembok beton itu menimpa lima rumah petak warga di sisi kanan sungai. Rumah petak itu posisinya hampir sama tinggi dengan bibir sungai. Material longsor turut menutup badan sungai sehingga membuat kali semakin meluap dan memperparah banjir. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement