REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proses penggabungan bank syariah anak usaha bank BUMN akan membuatnya jadi satu keluarga besar yang lebih kuat. Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, bank tersebut akan menjadi amanah yang akan membuka kesempatan lebih luas untuk bermanfaat sebanyak-banyaknya bagi orang lain.
"Ini adalah amanah yang akan membuka kesempatan lebih luas bagi kita semua untuk berguna sebanyak-banyaknya," katanya dalam kata sambutan yang diterima Republika, Senin (12/10), dalam rangka integrasi dan peningkatan nilai bank syariah BUMN.
Ia mengajak para pegawai bank syariah untuk bekerja bersama-sama berlandaskan akidah, yaitu amanah, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif. Untuk menjadikan pilar keuangan baru yang jadi kekuatan ekonomi nasional.
Erick mengatakan, sebagai sebuah negara dengan populasi umat Muslim terbesar di dunia, sudah sepantasnya Indonesia punya bank syariah yang kuat. Indonesia harus jadi pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia.
"Kita harus bersatu bahu-membahu ta'awun dan saling menguatkan," katanya.
Langkah menyatukan tiga bank syariah ini akan menjadi tonggak sejarah semua pihak. Dengan ini, Erick mengatakan, Indonesia akan memiliki bank syariah terbesar yang punya bisa memberikan sistem keuangan berkeadilan untuk umat.
Bank syariah dengan sistem keadilan dan transparannya telah bertahan di tengah pandemi Covid-19. Bahkan mampu menorehkan kinerja yang positif. Sehingga sistem ini diyakini akan menjadi pilar kekuatan baru baru ekonomi nasional.
"Kita masih tertinggal dari negara lain, dan kita harus bangkit," katanya.
Ia meminta, semua pihak meyakini, dengan bersatu maka Indonesia mampu jadi pusat ekonomi dan keuangan syariah global. Langkah ini juga diharapkan jadi panggilan untuk bersama-sama menegakkan ekonomi syariah di Indonesia yang bertujuan memakmurkan masyarakat.