Selasa 13 Oct 2020 10:24 WIB

Kemarahan Aisyah, Teguran Rasul, dan Salam Orang Yahudi

Orang Yahudi memberi salam as-Saam'alaikum atau semoga kebinasaan menimpamu

Ilustrasi Rasulullah
Foto: Pixabay
Ilustrasi Rasulullah

REPUBLIKA.CO.ID, Mu'minin Aisyah r.a menceritakan bahwa suatu hari beberapa orang Yahudi lewat di hadapan Rasulullah Saw. Mereka lalu (pura-pura memberi salam) tetapi dengan berkata, "as-Saam'alaikum (semoga kebinasaan menimpamu)" seperti dikutip dari buku Jiwa dalam Bimbingan Rasulullah karya Dr Saad Riyadh Ummul

Mendengar ucapan mereka tersebut, Aisyah langsung membalas, "Semoga hal (kebinasaan) itu justru menimpa kalian dan semoga Allah Swt melaknat dan murka kepada kalian".

Mendengar hal itu, Rasulullah Saw lalu menegurnya seraya berkata, "Jangan begitu, wahai Aisyah. Bersikap lembutlah dan hindarilah sifat keras dan kasar!"

Aisyah lalu berkata, "Tidakkah engkau mendengar ucapan mereka tadi?"

Rasulullah Saw balik bertanya, "Tidakkah engkau mendengar ucapanku?" Aku telah membalas ucapan mereka tersebut (dengan permohonan yang sama) dan permohonanku itulah yang akan dikabulkan Allah Swt, sebaliknya salam (permohonan) mereka terhadapku (agar mendapatkan kebinasaan) tidak akan dikabulkan" (HR Bukhari).

Senada dengan hadist Ibu Maajah tersebut, Imam Muslim juga meriwayatkan sabda Rasulullah Saw, "Siapa yang tidak bersikap lemah lembut maka ia diharamkan dari kebaikan" (HR Muslim).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement