REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Perdana Menteri Australia pada Senin (13/10) mengatakan negaranya berencana melanjutkan perjalanan internasional dengan negara-negara dengan risiko Covid-19 rendah termasuk Jepang dan Korea Selatan.
Berbicara di Seven News TV, Scott Morrison mengatakan dia berbicara dengan para pemimpin pasifik dan mereka setuju untuk melanjutkan perjalanan bebas karantina setelah pemerintah mereka yakin para pelancong dari Australia tidak menimbulkan risiko virus bagi penduduk setempat.
“Kami ingin memastikan bahwa kami tidak menyebabkan penularan Covid-19 ke komunitas pulau pasifik itu. Sistem kesehatan mereka berbeda dan kami sangat berhati-hati dengan risiko itu,” kata Morrison.
Perdana menteri mengatakan dia sudah berbicara dengan pemimpin Korea Selatan dan Jepang, sementara menteri luar negerinya telah melakukan kontak dengan Singapura. Namun, dia masih mengesampingkan dibukanya kembali perjalanan ke dan dari Eropa dan Amerika Serikat.
"Anda hanya perlu melihat apa yang terjadi di Eropa pada saat mereka mengalami gelombang Covid-19 yang mengerikan, dan tentu saja kami harus sangat berhati-hati tentang itu," kata Morrison.
Pekan lalu, Australia mengumumkan akan membuka perbatasan dengan Selandia Baru dan mengizinkan warga Selandia Baru memasuki New South Wales dan Wilayah Utara mulai 16 Oktober. Namun, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern belum mengizinkan warga Australia untuk mengunjungi negaranya.
Arden memperingatkan warganya yang ingin mengunjungi Australia bahwa mereka mungkin masih harus dikarantina setelah kembali. Pada Senin, Australia mencatat kasus 15 infeksi virus corona baru, tanpa kematian. Kementerian Kesehatan negara itu telah melaporkan total 27.264 kasus sejauh ini, termasuk 898 kematian dan 24.855 pemulihan.