REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Otoritas Kuwait mengekstradisi tiga tokoh oposisi Mesir yang menyerukan aksi protes terhadap Presiden Mesir Adel-Fattah al-Sisi, lapor media lokal.
Mengutip sumber keamanan Kuwait, harian Al-Qabas melaporkan aparat Kuwait menyerahkan tiga warga Mesir ke Interpol negara mereka atas tuduhan hasutan mereka untuk kekacauan dan aksi protes. Sumber tersebut juga mengatakan bahwa ketiganya "baru-baru ini meluncurkan kampanye media sosial yang intensif untuk menghasut orang-orang Mesir melawan rezim (militer al-Sisi).
Sumber tersebut menambahkan bahwa ketiga warga Mesir telah diserahkan kepada Interpol Mesir sejalan dengan perjanjian ekstradisi antara kedua negara. Sejauh ini, baik otoritas Kuwait maupun otoritas Mesir belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait hal ini.
Pada September tahun lalu, pengusaha dan kubu oposisi Mesir Mohammed Ali yang tinggal di Spanyol, menyerukan demonstrasi luas melawan rezim, yang mengakibatkan ribuan pengunjuk rasa berkumpul di beberapa kota besar menuntut pengunduran diri pemerintah.
Al-Sisi berkuasa di Mesir pada Juli 2013 setelah menggulingkan presiden pertama negara yang terpilih secara demokratis Mohammad Morsi dalam kudeta militer.