Selasa 13 Oct 2020 12:24 WIB

Transjakarta Hentikan Operasional Layanan, Antisipasi Demo

Transjakarta menutup seluruh layanan hari ini mulai pukul 10.30

Rep: Flori Sidebang/ Red: Nur Aini
Bus Transjakarta melintas  di Halte Bundaran Hotel Indonesia
Foto: Republika/Thoudy Badai
Bus Transjakarta melintas di Halte Bundaran Hotel Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) memutuskan untuk menghentikan sementara seluruh layanan operasional sejak pukul 10.30 WIB, Selasa (13/10). Hal itu dilakukan lantaran adanya aksi unjuk rasa UU Cipta Kerja di sekitar Istana Presiden.

"Sehubungan dengan adanya kegiatan aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Istana Presiden, Monas dan sekitarnya, melihat kondisi massa yang mulai memadati sekitar lokasi, maka seluruh layanan Transjakarta hari ini tutup sejak pukul 10.30 WIB," kata Direktur Operasional PT Transjakarta Prasetia Budi dalam keterangan tertulisnya, Selasa (13/10).

Baca Juga

Prasetia mengatakan, keputusan itu diambil sebagai bentuk upaya antisipasi menjaga fasilitas publik sehingga tidak menjadi sasaran dari aksi oknum unjuk rasa yang tidak bertanggung jawab.

"Harapannya agar baik seluruh pelanggan maupun petugas kami yang berada di sekitar lokasi aksi terjaga keamanannya," ujar Prasetia.

Dia menyebut, pihaknya pun bekerja sama dengan Polda Metro Jaya guna memastikan keamanan serta mendapatkan informasi terkini di lokasi aksi unjuk rasa. Prasetia menuturkan, layanan Transjakarta akan kembali beroperasi, apabila kondisi telah memungkinkan untuk dilalui armada bus.

"Untuk itu, kami menghimbau bagi para pelanggan yang masih beraktivitas untuk selalu berhati-hari di jalan dan selalu utamakan keselamatan diri dan keluarga," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement